Rabu, 05 Agustus 2015

Warga Kembalikan Raskin Jelek

Selasa, 5 Agustus, 2015
Warga Kembalikan Raskin Jelek

MUMU, Ketua RT 01/14 Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar menunjukkan beras untuk rakyat miskin (raskin) jatah bulan Agustus 2015 yang baru diterimanya, Selasa (4/8/2015). Sebanyak 6 karung raskin terpaksa dikembalikan karena kualitasnya jelek, selain berkutu, kotor juga bau apek. Termasuk juga lebih banyak beras pecah, hingga mudah menjadi tepung.*

BANJAR, (PRLM).- Seluruh beras untuk keluarga miskin atau raskin di lingkungan RT 01/14 Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar terpaksa dikembalikan, karena kualitasnya jelek. Selain terdapat banyak kutu , berwarna kusam, serta bau apek, banyak bulir beras patah.

Pantauan di Kelurahan Hegarsari, Selasa (4/8/2015) beras yang baru diterima tersebut masih dikumpulkan di rumah Ketua Rt 1/RW14, Mumu. Sebanyak 6 karung beras yang didroping dari Bulog, masing-masing berisi 15 kilogram, seluruhnya sudah dibuka.

Kondisi raskin terlihat sangat jelek. Tidak hanya kusam dan bau apek, ketika dillihat lebih teliti, terdapat banyak benda hitam, ternyata kutu beras yang sudah mati. Selain itu, banyak terdapat beras yang patah atau broken, sedangkan beras yang masih utuh kondisinya rapuh, sehingga banyak tepung.

"Sebenarnya beras tersebut akan langsung dibagi untuk warga, akan tetapi setelah dilihat kualitasnya sangat kelek, tidak layak konsumsi. Saya tidak tega harus membagikan beras dengan kondisi seperti itu," tutur Mumu, Ketua RT 01/14, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.

Dia menyatakan, raskin yang diterimanya tidak layak untuk dikonsumsi. Akibat banyak dimakan kutu, beras tersebut akan hancur ketika dicuci, sehingga tidak bisa dimasak.

"Masih lebih baik apabila hanya warnanya hitam atau kusam, dan bulir beras banyak yang utuh, masih bisa dimasak. Daripada menimbulkan permasalahan, saya langsung kembalikan raskin tersebut ke Kelurahan Hegarsari," katanya.

Mumu mengatakan sebaiknya sebelum raskin didistribusikan ke rumah tangga sasaran, diperiksa lebih ketat, sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali. Dia juga mengungkapkan pada bulan Februari 2015, kualitas raskin juga jelek, hingga akhirnya dikembalikan, untuk diganti yang lebih baik.

"Jangan hanya sekadar memberi, dengan mengabaikan kualitas. Ingat, warga miskin juga ikut bayar pajak. Terus terang raskin dengan kualitas seperti sekarang ini, ayam saja belum tentu mau makan," ujar Mumu.

Terpisah Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial, Kelurahan Hegarsari, Evi Handayani membenarkan adanya pengembalian raskin dari wilayah tersebut. Dia mengatakan, belum mengetahui pasti kondisi beras lainnya, karena masih dalam karung.

"Apabila memang tidak layak, atau kualitasnya jelek, raskin dikembalikan untuk diganti dengan yang baru. Saya juga belum tahu, raskin di karung lainnya, apakah kondisinya sama atau tidak masih dalam karung tertutup," katanya. (nurhandoko wiyoso/A-88)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar