Kamis, 23 Juli 2015

Lagi, Warga Keluhkan Kualitas Raskin

Rabu, 22 Juli 2015

WARU – Meski sering diprotes, kualitas beras untuk warga miskin (raskin) belum juga membaik. Pihak desa hanya bisa ngelus dada ketika ada komplain dari warga penerima raskin. “Sebetulnya saya enggak tega melihat kondisi beras seperti itu.
Tapi mau bagaimana lagi? Kami ini hanya bertugas menyalurkan raskin kepada warga yang berhak,” ujar Nawawi, staf Pemerintah Desa Kureksari, Kecamatan Waru, kemarin. Menurut dia, sejak program raskin digulirkan beberapa tahun lalu, mutu beras raskin tak kunjung membaik meski sering dikeluhkan.
Sekitar tiga bulan lalu pihaknya terpaksa mengembalikan raskin ke kabupaten karena sangat tidak layak konsumsi. “Kutunya banyak,” cerita Nawawi.  Beras rusak itu kemudiandiganti dengan raskin baru. Mutunya pun tak bagus meski masih bisa dikonsumsi.
Nawawi mengaku sering melaporkan kondisi raskin setiap kali sosialisasi yang diadakan pemkab. Namun, pemkab tak bisa berbuat banyak karena program jaring pengaman sosial ini dari pemerintah pusat.
“Tugas kami hanya mengajukan nama-nama warga yang berhak menerima raskin,” katanya. Dengan harga Rp 1.600 per kilogram, menurut Nawawi, beras untuk keluarga miskin ini tidak akan pernah ditemukan di pasar mana pun. Nawawi pernah mencoba memasak raskin dan merasakannya secara langsung. Beberapa kali gagal karena airnya kurang.
“Beda dengan beras biasa di pasar, raskin ini harus pakai banyak air. Kalau tidak akan mengeras seperti kerak,” tuturnya. Dia menganjurkan sebaiknya beras raskin ini dicampur dengan beras biasa. Hasilnya akan jauh lebih bagus.
“Warga di sini umumnya sudah sangat paham kalau raskin itu perlu dioplos beras biasa. Enggak bagus kalau dimasak begitu saja,” katanya. Meski sering dikeluhkan karena kualitasnya yang apkiran, Nawawi berharap program raskin ini tetap dilanjutkan.
Sebab, masih banyak warga kurang mampu yang kesulitan membeli beras dengan harga pasar. Bagaimana kalau raskin diganti uang? Boleh saja, kata Nawawi. Asalkan besaran uangnya disesuaikan dengan harga beras di pasar. “Kalau diganti uang Rp 1600, jelas enggak bisa membeli beras di pasar,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta SKPD terkait agar memperbaiki kualitas beras yang digelontor untuk warga miskin. Pria yang akrab disapa Abah Ipul ini juga berjanji memastikan kondisi beras layak konsumsi.
“Saya minta agar raskin ini benar-benar diterima keluarga miskin di Sidoarjo. Jangan sampai ada yang menyalahgunakan raskin, misalnya dengan menjualnya lagi,” tegasnya. (nis/rek)

http://dprd-sidoarjokab.go.id/lagi-warga-keluhkan-kualitas-raskin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar