Rabu, 20 Mei 2015

Di Desa Kasih, Raskin Kuning dan Pecah

Selasa, 19 Mei 2015

PURBALINGGA- Setelah mendapat protes keras dari Bupati Purbalingga, Beras untuk masyarakat miskin (raskin) dengan kualitas jelek, ternyata masih beredar. Dari hasil pantuan di lapangan, raskin dengan kualitas jelek masih ditemukan di Desa Kasih, Kecamatan Kertanegara, saat distribusi yang dilakukan Senin (18/5) lalu. Raskin yang diterima oleh warga di desa tersebut warnanya sudah menguning. Selain itu, banyak beras yang hancur dan tak layak konsumsi.
Direktur Institut Negeri Perwira Indaru Setyo Nurprojo menyayangkan adanya raskin kualitas jelek yang masih beredar itu. Sebab, sebelumnya Bulog sudah berkomitmen untuk mengganti raskin jelek yang sebelumnya dibatalkan distribusinya, setelah diprotes oleh bupati. Dosen FISIP Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto ini, meminta kepada Pemkab Purbalingga untuk bertindak. Sebab, hal ini merugikan masyarakat Purbalingga.
“Kami juga meminta Kepala Bulog untuk turun langsung ke lapangan mengecek temuan tersebut. Jangan sampai masyarakat dirugikan,” imbuhnya.
Dia juga menyayangkan komitmen Bulog, pasca penolakan raskin oleh bupati. “Bupati meminta raskin diganti dengan beras yang lebih baik. Ternyata kenyataannya masih ditemukan raskin dengan kualitas jelek ” lanjutnya.
Ditemui sebelumnya, Bupati Purbalingga Drs H Sukento Rido Marhaendrianto MM mengatakan, jika masih ditemukan raskin jelek paska protes resmi yang dilakukan Pemkab Purbalingga sangat disayangkan olehnya. “Sama Saja komitmen Kepala Gudang Bulog Purbalingga adalah komitmen bodong. Janji yang diberikan tak sesuai kenyataan,” katanya.
Sementara itu, kritik dan temuan kualitas raskin yang tidak layak konsumsi dan jelek akhirnya ditanggapi oleh Gudang Bulog Karangsentul, Purbalingga. Pada Selasa (19/5) siang di Gudang Dolog itu digelar uji tanak nasi dari beras raskin. Sejumlah pihak yang hadir ditantang untuk melahap hidangan nasi raskin yang sebelumnya diambil sendiri dari gudang. Ketua Fraksi Partai Golkar yang melakukan sidak ke lokasi juga langsung diminta mengambil sendiri sampel beras secara acak dan dimasak atau ditanak.
Pembagian beras raskin saat ini diakui masih menjadi sorotan di masyarakat. Setelah sebelumnya Bupati Sukento Rido Marhaendrianto menemukan raskin dalam kondisi tak layak konsumsi saat sidak di Gudang Bulog Subdivre IV Karangsentul awal bulan lalu.
“Kita lakukan uji tanak, apakah layak konsumsi atau tidak. Sebab setiap hari, saat makan siang, kami juga makan dari jatah beras yang sama di sini (gudang, red),” kata Kepala Gudang, Muhammad Usman kepada wartawan.
Ia menambahkan, jika masyarakat menemukan raskin dalam kondisi jelek, agar tidak segan-segan melaporkan ke pemerintah desa. Raskin yang jelek tersebut harus segera ditukarkan ke Bulog. “Dalam kemasan raskin sudah jelas tertulis isi menjadi tanggungjawab kami. Jika jelek, kembalikan saja,” tandasnya.
Menurutnya, pihaknya melakukan pendistribusian beras sesuai prosedur. Artinya, beras yang masuk ke gudang hari ini, tidak akan keluar bulan ini. Bulog harus memiliki stok cadangan beras untuk tiga bulan ke depan. Artinya, beras yang keluar atau didistribusikan merupakan beras yang masuk tiga bulan sebelumnya.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Purbalingga, Agus Sulastomo yang merasakan raskin saat uji tanak mengakui bahwa raskin itu layak konsumsi, meski rasanya tidak seperti beras premium. Ia meminta jika ada persoalan raskin seperti saat ini, Bulog harus tanggap cepat melakukan klarifikasi. Sehingga masyarakat tidak menjadi korban.
“Beberapa hari lalu Bulog sempat diam. Seharusnya ada respon cepat sehingga tidak terjadi lagi permasalahan distribusi seperti yang terjadi saat ini,” ujarnya.(amr/bdg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar