Kamis, 21 Mei 2015

Bulog Buruk, Orang Miskin Makin Terpuruk

Rabu, 20 Mei 2015

Tuban – Aktifis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban juga melakukan aksi yang sama dengan sejumlah aktifis lainya. Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) mereka menyuarakan buruknya kualitas beras bulog. Rabu, 20 Mei 2-15

Sambil metenteng sejumlah poster, pendemo ini membawa beras bulog seberat 15 kg dan ayam, sebagai simmbol bahwa beras bulog yang di distribusikan kepada sejumlah warga miskin hanya layak di makan ayam.

Sebab kualitas beras bulog selama ini di nilai mereka sangat tidak layak untuk di konsumsi manusia, akan tetapi pemerintah tetap saja mendistribusikan beras tersebut kepada masyarakat yang menerima subsidi.

“beras ini sangat tidak layak untuk di konsumsi manusia, akan tetapi lebih layak di makan ayam. Lihat kualitas beras yang sangat jelek, berwarna kekuningan, sungguh sangat ironi sekali masyarakat miskin di bumi kita ini,” teriak Wawan dalam orasinya, sambil menujukan beras yang di bawanya.

Sambiul berorasi perwakilan pendemo juga membagikan beras bulog yang dibungkus plastik kecil, dibagikan pekada aparat keamanan yang bertugas menjaga aksi tersebut.

Usai membagikan beras, pendemo kemudian membuang beras 1 zak tersbut fi depan kantor gedung DPRD Tuban sebagai simbo, bahwa DPRD juga tidak becus dalam membawa aspirasi dari masyarakat yang banyak mengeluhkan kualitas beras bulog.

Sehingga jangan di salahkan jika masyarakat miskin yang menerima sembako menjualnya kembali dan menukarkan beras yang lebih baik kualitasnya karena akibat sangat buruknya kualitas Bulog.

Sesaat kemudian, ketika mereka berorasi, sejumlah aktifis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Partai Rakyat Demokratik (PRD) juga mendatangi tempat yang sama, sehingga aktifis dari berbagai elemen ini sempat bergabung dan menyerukan tuntutan mereka masing.


http://www.suarapos.com/news/politik-pemerintahan/item/875-bulog-buruk,-orang-miskin-makin-terpuruk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar