Kamis, 02 April 2015

Komisi B Tolak Dana Bank Tani dipakai Bulog

Rabu, 01 April 2015

JOSS.TODAY - Kebijakan Pemprov Jatim yang menggunakan Bank Tani untuk membeli gabah atau beras petani melalui Bulog, disesalkan Komisi B DPRD Jatim. Kebijakan ini hanya untuk menguntungkan pedagang saja, sementara petani sendiri tidak dapat menikmati kerja kerasnya melalui kucuran Bank Tani yang dalam APBD Jatim 2015 mencapai Rp200 miliar.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Yusuf Rohana mengaku jika benar Pemprov Jatim menggunakan dana Bank Tani untuk membeli gabah/beras petani dengan bungah rendah melalui Bulog Jatim memang sangat disesalkan. Karena yang menerima manfaat langsung dari dana Rp200 miliar  yang dialokasikan APBD Jatim adalah pedagangnya bukan petaninya.

Apalagi Bulog sekarang bukan sebagai buffer stock tetapi sudah menjadi lembaga komersial juga. “Sejak awal anggaran di Bank Tani dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran petani. Diantaranya untuk membantu pembelian benih hingga pupuk yang terkait dengan onfarm yang selama ini sangat dibutuhkan petani.

“Bukan sebaliknya dengan kebijakan Pemprov tersebut justru menguntungkan pedagang dan Bulog yang saat ini memiliki dana mencapai Rp8 triliun," tegas politisi asal PKS, usai hearing dengan Bulog Jatim, Rabu (1/3).

 Anggota Komisi B DPRD Jatim, Zainul Lutfi menambahkan, latarbelakang didirikannya Bank Tani salah satunya untuk membantu kucuran kredit dengan bunga rendah untuk membeli benih dan pupuk.

Mengingat dua unsur tersebut sering dikeluhkan oleh para petani. Sementara itu disatu sisi, Jatim merupakan wilayah yang dijadikan swasembada beras. Itu artinya, kebijakan pemerintah mendirikan Bank Tani diantaranya untuk mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

"Jadi kalau dana Bank Tani dibuat untuk membeli beras dari pedagang saya kurang setuju, akan kita cek ke Bank UMKM sebagai pengelola Bank Tani," lanjut politisi asal PAN Jatim ini.

Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Eko Putro menolak jika kebijakan Pemprov Jatim dengan Bulog merugikan petani. Sebaliknya, melalui jaringan semut dipastikan Bulog akan membeli gabah/beras langsung ke petani.

Dimana setiap hektarnya mampu menyerap gabah/beras ke petani lewat Gapoktan  mencapai 8.049 juta ton. "Yang pasti dengan kerjasama bersama Bulog, kami dibantu untuk membeli gabah/beras hingga di tingkat bawah yaitu langsung ke petani,” tepis Eko. (ono)

http://joss.today/read/21648-Seputar-Jatim-Komisi_B_Tolak_Dana_Bank_Tani_dipakai_Bulog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar