Jumat, 06 Maret 2015

Warga Keluhkan Beras Raskin Tak Layak Konsumsi

Kamis, 5 Maret 2015

WANGIWANGI – Sejumlah warga yang berdomisili di Kecamatan Wangi-wangi dan Wangi-wangi Selatan, mengeluhkan kualitas beras miskin (raskin) yang tak layak konsumsi. Dimana, selain kualitas berasnya yang tergolong berbau, berkutu dan berdebu, beras tersebut juga berwarna kekuning-kuningan serta banyak padinya.
Sebut saja, Syahril salah seorang warga Desa Liya Togo Kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel) saat dikonfirmasi oleh awak media, Rabu (3/3) mengeluhkan kualitas beras raskin yang tidak layak untuk di konsumsi.

Raskin tersebut, kata dia, tidak layak untuk dikonsumsi manusia karena selain berbau juga kekuning-kuningan. “Tidak layaklah kalau dikonsumsi, dan jujur saja raskin tersebut saya jadikan untuk makanan ayam peliharaan,” tuturnya.

Selanjutnya, jelas Syahril, meski beras Raskin tersebut tergolong murah harganya, tetapi janganlah juga memberikan masyarakat beras yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
Keluhan Senada juga dituturkan oleh Indah (37) warga Kelurahan Wanci Kecamatan Wangi-wangi. Ia mensesalkan kualitas raskin yang sangat tidak layak untuk di konsumsi. “Saya cuci sampai tiga kalipun, beras tersebut masih bau,” ungkapnya.

Menanggapi berbagai keluhan masyarakat, Kepala Bulog Wakatobi, Safarudin mengklarifikasi atas kejadian kualitas beras tersebut. Menurutnya, penyebab bau yang dihasilkan oleh beras tersebut, dikarenakan beras-beras itu terlalu lama tertampung digudang sebelum disalurkan kemasyarakat. Akibatnya, beras-beras tersebut terpaksa diberi obat beras, sehingga berpengaruh pada kualitas raskin yang bau dan berdebut berdebu.

Terkait dengan kualitas beras yang kekuning-kuningan, Safarudin menjelaskan, itu kemungkinan besar dikarenakan pengaruh gabah saat proses penggilingan.
“Mungkin, saat digiling beras ini belum terlalu kering,sehingga menggakibatkan beras tersebut kekuning-kuningan,” terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, mengapa beras tersebut juga berkutu, sesungguhnya itu dikarenakan beras tersebut masih dalam keadaan baru sehingga disukai oleh hama atau kutu.
Meski demikian, tambah dia, selam pendistribusian beras berlangsung, pihaknya selalu menyampaikan kepada pihak desa/kelurahan, apabila menemukan raskin dalam kondisi bau dan rusak segera dikembalikan untuk digantikan dengan beras baru.(rs)

http://rakyatsultra.co.id/2015/03/05/warga-keluhkan-beras-raskin-tak-layak-konsumsi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar