Senin, 09 Maret 2015

Polisi Kembalikan Beras Sitaan ke Bulog

Senin, 9 Maret 2015

MANADO, KOMPAS — Kepolisian Resor Bolaang Mongondow mengembalikan beras untuk rakyat miskin sitaan sebanyak 23 ton kepada Bulog Sulawesi Utara untuk disimpan. Beras tersebut menjadi barang bukti kasus dugaan penyelundupan raskin untuk dijual ke Sulawesi Selatan dengan harga lebih tinggi. Bulog Bolaang Mongondow menyebut beras yang disita polisi tersebut adalah beras Bulog untuk operasi pasar.

Kepala Kepolisian Resor Bolaang Mongondow Ajun Komisaris Besar William Simanjuntak di Manado, Sabtu (7/3), mengatakan, pengembalian beras sitaan ke gudang Bulog tidak memengaruhi pengusutan kasus pidana yang diduga dilakukan petugas Bulog. Pada 2 Maret, aparat Polres Bolaang Mongondow menangkap Kepala Gudang Bulog Sub Divisi Regional Bolaang Mongondow Rasyid (42) serta dua warga, yakni Yusuf (55) dan Alvin (35), di Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kota Kotamobagu Barat. Dari mereka, polisi menyita dua truk pengangkut 23 ton beras dan uang senilai Rp 140 juta yang diduga hasil transaksi. Ketiga orang itu ditahan, tetapi sejak Sabtu lalu dibebaskan dengan status wajib lapor.

Kepala Satuan Reskrim Polres Bolaang Mongondow Ajun Komisaris Iver Manossoh mengatakan, diduga beras tersebut diperdagangkan secara ilegal karena karung pembungkus beras sudah diganti dengan karung tanpa cap ukuran 50 kilogram.

Kepala Bulog Subdivre Bolaang Mongondow Jurhanmon Lalundo, pekan lalu, menampik beras itu diselundupkan lalu diperdagangkan ke Sulsel. Beras tersebut untuk operasi pasar di Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, dan Bolaang Mongondow Timur.

Akibat penangkapan itu, katanya, operasi pasar terbengkalai. Harga beras di Bolaang Mongondow pun tetap tinggi, yakni Rp 11.000-Rp 12.000 per kilogram.

Stabilkan harga

Di Nusa Tenggara Barat, operasi pasar beras berpengaruh menstabilkan harga beras. Bulog telah mendistribusikan sekitar 1.950 ton beras ke 10 kabupaten/kota di NTT dengan harga Rp 7.400 per kilogram.

Sejak operasi pasar beras digelar, harga beras relatif stabil sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, harga beras terus naik. Saat ini harga beras premium berkisar Rp 12.500-Rp 12.700 per kilogram, sementara beras medium berkisar Rp 9.200-Rp 12.000 per kilogram. Operasi pasar beras akan terus digelar hingga harga beras menurun secara signifikan.

Kepala Seksi Humas Bulog NTT Marselina Bende Radja di Kupang, Minggu, mengatakan, belum ada perintah dari pemerintah pusat untuk menghentikan operasi pasar beras. Operasi pasar ini dinilai cukup membantu masyarakat kurang mampu.

"Bulog NTT membatasi pembelian sampai 30 kilogram per orang sehingga setiap warga miskin memiliki kesempatan mendapatkan beras murah itu," katanya. (ZAL/KOR)

http://epaper1.kompas.com/kompas/books/150309kompas/#/24/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar