Selasa, 17 Maret 2015

Bulog: Beras Rakyat Miskin Pasti Remuk

Senin, 16 Maret 2015

“Raskin kalau tidak remuk, ya, tidak mungkin."

   
VIVA.co.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Malang, Jawa Timur, tak memungkiri jika ada beras untuk rakyat miskin (raskin) berkualitas kurang baik atau buruk. Begitu juga dengan beras medium dalam operasi pasar.

Sebagian warga mengeluh mendapatkan beras medium dengan warna bulir beras kuning. Ketika dimasak, beras itu terasa berbeda dan tak sedap. Beras raskin pun dikeluhkan karena kualitasnya buruk dan baunya tak sedap.

Menurut Kepala Bulog Sub Divisi Regional Malang, Arsyad, kualitas raskin memang berbeda dibandingkan beras cadangan pemerintah yang digunakan untuk operasi pasar. Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012, standard kualitas beras raskin punya toleransi hingga 20 persen untuk beras patah, dan 2 persen kandungan menir.

Beras raskin tahun ini, katanya, sudah memenuhi standard kualitas beras raskin meski kemungkinan beras rusak yang lolos bisa saja terjadi karena faktor manusiawi. “Raskin kalau tidak remuk, ya, tidak mungkin. Tapi jika beras berbau dan buruk, bisa saja lolos waktu diperiksa karena kuli biasanya terburu-buru saat memeriksa beras,” katanya di Malang, Senin, 16 Maret 2015.

Dia menjelaskan, beras raskin yang akan disalurkan dari gudang ke penerima sasaran juga telah melewati pemeriksaan dari tim kota dan kabupaten yang bersangkutan serta petugas raskin. Dia mempersilakan petugas kabupaten dan kota untuk memeriksa satu per satu karung beras raskin meski akan memakan watu lama.

Jika warga merasa beras raskin yang dibeli dengan harga murah itu buruk, Bulog menganjurkan warga menukar beras ke Bulog. “Bisa dikumpulkan ke kelurahan untuk ditukar petugasnya. Semua biaya transportasi tukar beras akan ditanggung Bulog,” katanya.

Namun Arsyad mengaku sulit memercayai jika ada keluhan tentang beras operasi pasar, seperti yang disampaikan sebagian warga. Menurutnya, beras operasi pasar adalah beras medium cadangan pemerintah yang benar-benar disortir dengan baik meski sempat menumpuk di gudang Bulog dalam hitungan bula. Bukan tidak mungkim jika ada sebagian kecil bulir beras yang berwarna kuning.

“Beras medium yang bagus itu kalau ada satu dua bulir berwarna kuning, ya, memang bisa terjadi. Tapi kalau sebanyak itu tidak mungkin, itu bukan beras kami,” kata Arsyad mengomentari foto beras milik warga.

Beras berkutu

Sejak akhir Februari hingga Maret 2015, sedikitnya 150 ton beras medium telah digelontorkan Bulog di wilayah Malang raya. Operasi pasar yang menjual beras dengan harga Rp7.300 itu sementara dihentikan untuk melihat dampaknya pada harga beras di Malang Raya.

Ada warga di Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, yang mengeluh mendapatkan beras dari operasi pasar yang buruk. Selain beras operasi pasar yang dibeli dengan harga Rp7.300, warga setempat juga mengeluhkan kualitas beras raskin yang sangat buruk. Beras itu hancur, berwarna coklat dan kuning serta berkutu. Jika dimasak nasi akan berbau tak sedap dan warnanya coklat.

Lurah setempat, Prasetyo Mulyo, menyatakan belum pernah menerima keluhan dari koordinator raskin. “Sampai sekarang belum pernah, dulu memang kalau ada keluhan, beras bisa ditukar lewat PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana),” katanya.

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/601867-bulog--beras-rakyat-miskin-pasti-remuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar