Jumat, 23 Januari 2015

Kendalikan Harga Bahan Pokok, Butuh Intervensi Pemerintah

Kamis, 22 Januari 2015

Metrotvnews.com, Jakarta: Ekonom Didik J Rachbini menilai, untuk menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok akibat fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM), maka perlu ada campur tangan pemerintah. Seperti diketahui, baru-baru ini pemerintah kembali menurunkan harga BBM jenis premium dan solar, namun pada kenyataannya hal tersebut tidak serta merta membuat harga bahan kebutuhan pokok ikut turun.

Didik menilai, selama ini kebijakan pemerintah terkait persoalan BBM sudah salah kaprah dan sekarang merupakan saat yang paling tepat bagi pemerintah untuk membenahinya.

"Harus ada instrumen untuk mengontrol kestabilan harga, dan itu sifatnya wajib. Stabilitas bahan bokok itu tidak hanya soal BBM kalau beras itu suplainya banyak dan jembatannya tidak putus sehingga suplainya bagus maka harganya tidak akan naik," ujar Didik usai acara Ekonomy Outlook 2015 di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Menurut Didik, peran Perum Bulog harus diberdayakan dan jangan justru dihilangkan. Di sisi lain, pemerintah juga harus turun bekerja. Bulog dapat menjadi instrumen pemerintah dalam melakukan kontrol harga di pasaran dan intervensi pemerintah itu harus ada.

Rencana pemerintah untuk mengintervensi harga dengan batas atas dan bawah, menurutnya bagus dan platformnya sudah ada sejak dahulu dan hal tersebut memang merupakan jalan terbaik. "Stabilitas itu ada diantara harga tertinggi dan terendah, bila terlalu tinggi konsumen yang menjerit dan bila terlalu rendah petani bisa gulung tikar," cetus Didik.

Didik mendukung sepenuhnya review harga BBM setiap dua minggu sekali sebab bila harganya terlalu murah. Kalau tidak di-review secara berkala, menurut Didik hal itu akan cenderung boros. Dia menganggap hal itu sudah hukum Tuhan, bahwa kalau harga tinggi masyarakat akan mengontrol konsumsinya. BBM bukan menjadi satu-satunya faktor yang memengaruhi harga barang kebutuhan.

"Silakan naikkan hingga 100 persen, tetapi kalau suplainya dipasok banyak ya tidak akan naik. Pemerintah yang harus turun tangan, kalau pedagang itu yang menimbun banyak, karena itu kan spekulasi juga dan itu ada di lapangan," tutur Didik.

Kontrol harga yang paling efektif menurut Didik adalah melalui operasi pasar dan juga saluran distribusi yang tidak boleh putus. Bila ada pihak yang menimbun dan mempermainkan harga harus segera ditindak. Sistem tersebut sudah puluhan tahun diterapkan di Indonesia pada masa lalu.

"Sekarang ini pemerintah tidak punya instrumen untuk mengontrol harga, timnya saja tidak ada. Dulu itu ada di Setkab (Sekretariat Kabinet) informal dibawah presiden, sekarang pemerintah ibarat mau memancing ikan tetapi tidak punya alat pancingannya, Jadi ya dibikin dulu," kata Didik.
WID

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/01/22/348551/kendalikan-harga-bahan-pokok-butuh-intervensi-pemerintah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar