Selasa, 01 Juli 2014

Pemerintah Buka Peluang Impor Beras Medium

Senin, 30 Juni 2014

JAKARTA – Pemerintah membuka peluang impor beras medium oleh Perum Bulog tahun ini. Impor beras tersebut bisa direalisasikan apabila produksi padi tahun ini tidak mencapai target sebesar 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG). Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah merevisi target produksi padi tahun ini menjadi 73 juta ton GKG.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, tahun ini produksi padi harus bertambah 5% dari tahun lalu menjadi 76,57 juta ton GKG. Apabila peningkatannya kurang dari 5%, kekurangan beras domestik bisa ditutupi dari cadangan nasional.

“Nah, apabila cadangan beras nasional (CBN) ternyata juga tidak bisa menutupi kebutuhan karena sesuatu hal, tidak ada jalan lain selain impor. Impor itu bukan sesuatu yang tabu," kata Lutfi di Jakarta, akhir pekan lalu.

Lutfi mengatakan, apabila melihat studi dan sejarah sejak 2006 lalu padasaat produksi beras nasional kurang dari 5%, ada dua tindakan yang harus dilakukan. Pertama, menggunakan cadangan beras milik Perum Bulog. Kedua, ada tahun-tahun yang mengharuskan untuk melakukan impor.

“Namun beberapa waktu lalu terjadi musibah banjir di wilayah Pantura yang menyebabkan para petani gagal panen, bencana alam tersebut merendam 160 ribu hektare (ha) lahan sawah atau setara dengan 350 ribu ton beras,” ungkap Lutfi.

Namun demikian, kata Lutfi, keputusan impor beras medium tersebut masih akan menunggu angka ramalan (aram) yang akan dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk produksi padi pada semester II-2014. “Untuk memutuskan apakah harus melakukan impor beras medium atau tidak, nanti kami menunggu aram Juli yang segera dirilis BPS,” ujar Lutfi.

http://www.investor.co.id/agribusiness/pemerintah-buka-peluang-impor-beras-medium/88384

Tidak ada komentar:

Posting Komentar