Selasa, 15 Juli 2014

Bulog Dituding Monopoli Penyaluran Gula Thailand

Selasa, 15 Juli 2014

Gula Lokal Membeludak, Kok Bulog Kalbar Malah Impor

Pontianak. Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalbar dituding melakukan monopoli penyebaran gula melalui distributor. Soalnya Bulog hanya menggunakan CV Agro Abadi sebagai penyalur, sedangkan distributor gula lainnya tidak pernah diundang untuk mengedarkan gula yang diimpor Bulog dari Thailand.


“Apabila Bulog mengimpor gula, tolong di undang perusahaan-perusahaan yang sudah dapat izin resmi seperti kami? Kami ini ada izin dari Menteri Perdagangan (Meperindag) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalbar. Coba Bulog Kalbar mengundang kita, sampaikan bahwa ada gula impor. Dan penyalurannya dibagi ke perusahaan-perusahaan jelas seperti kami. Kalau memang gula itu layak makan, kalau tidak, lebih baik jangan,” ujar Yanto, Direktur Utama CV Putra Borneo kepada Harian Rakyat Kalbar, Senin (17/7).

CV Putra Borneo merupakan Distributor Gula Antar Pulau. Distributor gula yang mengaku resmi ini mengaku tidak pernah diundang untuk membicarakan penyaluran 20 ribu ton gula Thailand yang diimpor Bulog. Apalagi ditawari untuk menyebarkannya.

Menurut Yanto, harusnya Bulog Kalbar berkoordinasi dengan Disperindag Kalbar. Apalagi Bulog dan Disperindag sama-sama lembaga pemerintahan. “Harusnya Bulog Kalbar bertanya kepada Disperindag Kalbar. Siapa saja perusahaan yang mempunyai izin Distributor Antar Pulau. Sampaikan bahwa kami dari Bulog ada mengadakan impor gula sekian ribu ton. Tolong perusahaan-perusahaan yang ada di Kalbar di atur dengan baik. Kan jadi tidak ribut,” ucap Yanto.

Dikatakan Yanto, Kepala Bulog Kalbar seperti memonopoli penyaluran gula impor ini. Harusnya banyak perusahaan yang ditunjuk dalam hal ini.

“Ini Bulog mengimpor gula, namun hanya satu perusahaan sebagai penyalurnya. Jadi kami selaku perusahaan resmi merasa dibunuh oleh Bulog,” kesal Yanto seraya mengatakan meminta Bulog Kalbar agar adil dalam melakukan penunjukan penyaluran gula yang diimpornya, agar semua perusahaan distirbutor gula mendapatkan bagian.

Yanto mengaku, Kepala Bulog Kalbar telah berbohong kepada publik, dengan menyatakan gula dalam negeri tidak mencukupi stock. “Apabila Bulog Kalbar bilang gula lokal tidak cukup, itu bohong. Banyak gula lokal kita di Lampung. Bahkan saya selaku distributor resmi, membeli gula di Lampung. Hanya saja saya tidak punya modal banyak untuk membeli dalam jumlah yang banyak,” papar Yanto yang membuka bazar murah di kantornya Jalan Husein Hamzah, Pal IV Pontianak Barat, dengan menjual gula lokal dari Lampung.

Yanto menuding Bulog Kalbar sudah sangat merugikan masyarakat Kalbar, khususnya Kota Pontianak. “Kenapa Bulog Kalbar memasukkan gula dari Thailand? Sedangkan gula asal Thailand itu kan tidak layak makan. Saya dapat info ini dari Baristand, yang mengatakan gula Thailand tak layak makan,” tegas Yanto.

Laporan: Deska Irnansyafara

Editor: Hamka Saptono

http://www.rakyat-kalbar.com/patroli/150714/bulog-dituding-monopoli-penyaluran-gula-thailand

Tidak ada komentar:

Posting Komentar