"Kalau swasta, ya kami harus siap kencangkan ikat pinggang"
VIVAnews - Pemerintah akan membuka keran impor bawang merah dan cabai untuk menekan harga komoditas pangan yang sudah melambung.
Menanggapi rencana pemerintah itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran, Rabu 10 Juli 2013, menyatakan bahwa para pedagang pasar merasa pesimistis apabila importasi dilakukan pihak swasta.
"Kalau pihak swasta, ya kami harus siap kencangkan 'ikat pinggang'," ujar Ngadiran saat dihubungi VIVAnews.
Ngadiran beralasan bahwa para importir itu bisa saja sengaja menahan pasokan bawang merah dan cabai agar harga melambung. "Kalau swasta yang pegang, kan suka-suka dia. Dia yang punya uang," kata Ngadiran.
Menurut Ngadiran, importasi untuk stabilisasi harga kedua komoditas itu di pasar sebaiknya dilakukan oleh perusahaan pelat merah, seperti Perum Bulog. Perusahaan negara itu dikenal luas tak suka menahan logistik berlama-lama.
"Kalau Bulog, kami masih bisa membantu menyalurkan barang kepada pembeli. Soalnya, Bulog tidak berani menahan barang," kata Ngadiran.
Harga komoditas cabai rawit meroket hingga 63,03 persen, apabila dibandingkan dengan Juni 2013, yaitu dari Rp27 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram. Begitu pula dengan harga cabai rawit yang naik sebesar 49,09 persen, dari Rp32.341 menjadi Rp48.213 per kilogram.
Menanggapi rencana pemerintah itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran, Rabu 10 Juli 2013, menyatakan bahwa para pedagang pasar merasa pesimistis apabila importasi dilakukan pihak swasta.
"Kalau pihak swasta, ya kami harus siap kencangkan 'ikat pinggang'," ujar Ngadiran saat dihubungi VIVAnews.
Ngadiran beralasan bahwa para importir itu bisa saja sengaja menahan pasokan bawang merah dan cabai agar harga melambung. "Kalau swasta yang pegang, kan suka-suka dia. Dia yang punya uang," kata Ngadiran.
Menurut Ngadiran, importasi untuk stabilisasi harga kedua komoditas itu di pasar sebaiknya dilakukan oleh perusahaan pelat merah, seperti Perum Bulog. Perusahaan negara itu dikenal luas tak suka menahan logistik berlama-lama.
"Kalau Bulog, kami masih bisa membantu menyalurkan barang kepada pembeli. Soalnya, Bulog tidak berani menahan barang," kata Ngadiran.
Harga komoditas cabai rawit meroket hingga 63,03 persen, apabila dibandingkan dengan Juni 2013, yaitu dari Rp27 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram. Begitu pula dengan harga cabai rawit yang naik sebesar 49,09 persen, dari Rp32.341 menjadi Rp48.213 per kilogram.
Daging ayam juga naik
19,05 persen, yaitu dari Rp28 ribu menjadi Rp43 ribu per kilogram.
Sementara itu, telur ayam ras naik dari Rp18 ribu menjadi Rp19 ribu per
kilogram.
Untuk mengatasi tingginya harga pangan itu, pemerintah akan membuka keran impor bagi bawang merah dan cabai.
Untuk mengatasi tingginya harga pangan itu, pemerintah akan membuka keran impor bagi bawang merah dan cabai.
"Kami akan mengimpor
bawang merah dan cabai sesuai dengan rekomendasi impor produk
hortikultura (RIPH)," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi,
di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, kemarin.
Pada semester dua, yaitu
Juli-Desember 2013, ada 9.715 ton cabai, sedangkan bawang merah 16.781
ton. "Nanti saat panen raya, kami akan memberhentikan impor," kata Bayu.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Suswono, juga meminta para importir untuk mempercepat importasi kedua barang tersebut. Upaya ini disebabkan musim panen bawang merah dan cabai yang mundur.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Suswono, juga meminta para importir untuk mempercepat importasi kedua barang tersebut. Upaya ini disebabkan musim panen bawang merah dan cabai yang mundur.
Selain itu, Suswono
meminta mereka untuk impor pada bulan ini. "Jangan sampai impor bulan
Agustus, karena bisa menjatuhkan harga petani," kata dia di Kementerian
Pertanian, Jakarta, belum lama ini. (art)
Mohammad Adam, Arie Dwi Budiawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar