Rabu, 10 Juli 2013

Bulog Isyaratkan Impor Beras Tahun Ini

10 Juli 2013

JAKARTA – Perum Bulog mengindikasikan perlunya impor beras kurang dari 600 ribu ton tahun ini. Indikasi itu disampaikan Bulog menyusul peningkatan produksi padi yang hanya 0,31% dibanding 2012 menjadi 69,27 juta ton gabah kering giling (GKG), berdasarkan angka ramalan I (Aram I) 2013 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengungkapkan, dengan pertumbuhan jumlah penduduk 1,4% per tahun, peningkatan produksi padi yang hanya 0,31% cenderung tidak mencukupi atau minus. “Kemungkinan masih bisa impor kalau peningkatan produksi padi hanya 0,31%. Volume impor beras sendiri tidak terlampau besar atau kurang dari volume impor tahun lalu yang mencapai 600 ribu ton. Tetapi ini akan dihitung betul-betul jika benar terjadi kekurangan,” jelas Sutarto di Jakarta, Selasa (9/7).

Selain Aram I BPS, kata Sutarto, indikasi perlunya impor juga didasarkan pada terjadinya cuaca ekstrem kemarau basah. Berdasarkan pengalaman, apabila kondisi cuaca terlalu kering, produksi turun namun kualitas meningkat. Tetapi saat ini kondisi cuaca terlalu basah, produksi tanaman berpeluang meningkat tetapi kualitasnya turun karena rawan penyakit.

“Untuk itu harus terus diperhitungkan benar kemungkinan-kemungkinan ini, pemerintah juga perlu melakukan pengawalan produksi,” papar mantan dirjen tanaman pangan tersebut.  Menurut dia, pertimbangan lainnya yang akan memengaruhi impor beras adalah harga dan stok Bulog. Meski perusahaan penyangga pangan itu siap melakukan operasi pasar dalam jumlah berapapun untuk menekan harga beras, namun peluang kenaikan harga tetap ada. Sebab, stok beras di masyarakat tidak bisa diketahui. 

http://www.investor.co.id/agribusiness/bulog-isyaratkan-impor-beras-tahun-ini/64406

Tidak ada komentar:

Posting Komentar