10 Juni 2013
SURABAYA(Pos Kota)-Masyarakat penerima beras miskin (Raskin) di Desa
Banggle, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mengeluh.
Pasalnya, beras jatah untuk mereka dijual dengan harga lebih tinggi dari
harga yang ditentukan.
Sesuai ketentuan, harga raskin Rp 1.600,00 per kg. Sedangkan setiap
penerima dijatah 8 kg dengan harga Rp 12.800 Namun kenyataaanya warga
diwajibkan membeli dengan harga Rp 17.000/ 8 Kg.
“Warga mulai resah karena harga beras raskin dimainkan oleh perangkat
desa,” kata seorang warga yang mengaku bernama Armani, Senin(10/6).
Menurutnya, bila dijumlah, perangkat desa setempat mendapat untung
sebesar Rp 4.000 perpaket. Dengan demikian 404 KK penerima raskin, desa
dapat untung Rp 16 juta lebih perbulannya. “Masalah ini terjadi sejak
pengiriman raskin bulan januari hingga mei ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kaur Kesra Desa Banggle Warsito ketika dihubungi
membenarkan bahwa pihakanya menjual raskin dengan harga Rp 17.000 per
paket. Alasannya, sisa uang dari penjualan itu akan dipakai untuk ongkos
kendaraan. Padahal selama ini biaya transportasi telah ditanggung
Bulog.
Dikonfimasi terkait masalah ini, Camat Sukorame Ermawan, kurang
tanggap terhadap keluhan masyarakat. Ia enggan memberikan komentar.
Sesuai dengan data penerimaan raskin, Desa Bangle mendapat jatah
raskin sebanyak 3.405 kg raskin setiap bulan nya. Beras tersebut untuk
404 Kepala Keluarga (KK) di dua dusun desa setempat.(nurqomar)
http://m.poskotanews.com/2013/06/10/raskin-dijual-lebih-mahal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar