4 Juni 2013
TEMPO.CO, Jakarta
- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah akan segera
memutuskan nasib Perum Bulog sebagai stabilisator harga daging sapi.
"Bulog kita putuskan minggu ini," kata Gita pada wartawan, Selasa, 4
Juni 2013.
Pembahasan mengenai pangan selama ini memang selalu
dilakukan di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian. Sebelumnya,
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan jika mengacu pada
perhitungan yang dipakai Bulog untuk beras, maka untuk bisa
menstabilkan harga daging, Bulog harus menguasai 7 hingga 10 persen dari
total kebutuhan di dalam negeri yang besarnya mencapai 400-500 ribu ton
per tahun.
Menurut Gita, sebagai perusahaan pelat merah, Bulog
tak akan serta-merta mendapatkan apa yang diinginkannya. Yang harus
diingat, penugasan Bulog adalah sebatas menjaga stabilitas harga daging
sapi, bukan mencari untung. "Mereka harus menunjukkan governance-nya," katanya.
Selain
itu, bila kelak diberi jatah impor, Bulog harus tetap berada di
jalurnya. Impor tak boleh melebihi jumlah penugasan yang diberikan.
"Bulog jangan sampai destruktif dengan dinamika pasar soalnya kan ada
pelaku lain," kata Gita.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan
memperhitungkan jumlah daging yang akan diimpor Bulog untuk operasi
pasar selama Ramadan hingga Lebaran sekitar 3 ribu ton. Jumlah tersebut
diperkirakan sekitar 7 persen dari kebutuhan daging nasional selama
sebulan. Sebab, pada tahap awal, persetujuan impor yang diberikan kepada
Bulog hanya untuk stabilisasi harga pada masa Ramadan hingga Lebaran
saat permintaan daging biasanya mengalami kenaikan.
Seperti
diketahui, harga daging saat ini masih cukup tinggi. Direktur Jenderal
Perdagangan Dalam Negeri mencatat harga rata-rata daging nasional masih
Rp 87.500 per kilogram. Pemerintah tidak mau saat Lebaran nanti harganya
naik lebih tinggi.
PINGIT ARIA
http://www.tempo.co/read/news/2013/06/04/087485788/Nasib-Bulog-soal-Sapi-Diputuskan-Pekan-Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar