Rabu, 05 Juni 2013

Komisi IV Ancam Bulog Lampung

5 Juni 2013

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co): Komisi IV DPR mengancam Bulog Lampung untuk tidak kembali menyalurkan beras bagi keluarga miskin (raskin) berkualitas buruk.

"Saya minta ini yang terakhir kalinya. Masyarakat Lampung bukan kelas II tolong diberikan beras bagus sesuai peraturan pemerintah," kata Sudin, Anggota Komisi IV DPR, disela-sela kunjungan kerja di Gudang Bulog Soekarno-Hatta, Selasa (4-6).

Kunjungan tersebut dihadiri sembilan anggota dewan dari Komisi IV DPR. Mereka diantaranya Ketua Komisi Mochammad Romahurmuziy, Sudin, Irna Narulita, Adi Sukemi, Hermanto, dan Agung Jelantik.

Ia menegaskan, kinerja Bulog Divre Lampung menjadi sorotan di DPR mengingat kasus penyaluran beras buruk untuk raskin tidak kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pada 2010, Bulog Lampung juga tersangkut kasus serupa dengan menyalurkan beras apek dari Jawa Tengah sebanyak 6.000 ton. "Sekarang kembali terjadi di Pesawaran dan Lampung Utara. Berasnya sangat jelek dan tidak layak konsumsi," ujar politisi PDI-P asal daerah pemilihan Lampung ini.

Sudin menjelaskan, selain menyalurkan beras berkualitas buruk untuk raskin, Bulog Lampung juga terindikasi melakukan pengoplosan beras. Menurutnya, aktifitas negatif tersebut tidak sejalan dengan tingginya anggaran yang disetujui DPR sebesar Rp17 Triliun untuk pembagian raskin. "Jangan dzalimi masyarakat kecil. Berikan rakyat yang kurang mampu dengan beras kualitas bagus," kata dia.

Manurut Sudin, setiap beras untuk raskin yang disalurkan tersebut dihargai pemerintah sebesar Rp7.600/kg dengan nilai subsidi yang diberikan pemerintah kepada Bulog sebesar Rp6.000/kg. "Jadi jangan main-mainlah dengan beras untuk raskin. Besok kami akan ke Polda Lampung," kata dia.

Sudin juga menyayangkan langkah Bulog yang mengambil beras dari luar Lampung. Padahal, kata Sudin, produksi beras di Lampung sangat besar dan bahkan surplus.

Sementara itu, Mochammad Romahurmuziy mengatakan Bulog harus konsisten menyalurkan beras berkualitas baik bagi raskin. "JIka berasnyajelek, daripada salah sasaran, lebih baik kan untuk pakan ternak saja," singgungnya.

Kepala BUlog Divre Lampung, Alif mengatakan beras yang didatangkan dari Jawa Timur seluruhnya sebanyak 14 ribu ton. sejak awal beras tersebut didatangkan dari Jatim, pihaknya sudah membentuk tim pemeriksa. "Hasil pemeriksaannya variatif. Makanya waktu penyaluran kita sortir sekitar 4.200 ton," kata Alif.

Ia bersikukuh, beras yang disortir tersebut setelah dire-proscessing masih layak untuk disalurkan kepada warga. "Bukan tidak layak tapi perlu re-prosesing. Masih bisa kok jika di re-prosesing," kata dia.

Informasi yang dihimpun Lampung Post, beras dari Jawa Timur tersebut didatangkan ke Lampung menggunakan dua kapal yakni KM Triforsa dan KM BUdi Rahmadi sekitar Februari 2013.

Hasil dari tim pemeriksa merekomendasikan, beras tersebut jangan disalurkan untuk raskin. Namun, kenyataan dilapanganan, beras tersebut masih lolos, salah satunya terdistribusi di Lampung Utara. (YAR/L-4)

http://lampost.co/berita/komisi-iv-ancam-bulog-lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar