4 Juni 2013
TEMPO.CO, Jakarta
-Harga daging sapi di tingkat konsumen yang bertahan tinggi membuat
pemerintah mulai memperhitungkan harga sapi di tingkat peternak. Menteri
Pertanian Suswono mengatakan pemerintah sedang membahas harga ideal
sapi hidup per kilogram.
"Sekarang dengan Rp 36.000 per kilogram
bobot hidup rasanya terlalu tinggi. Kami sedang hitung agar bagi
konsumen juga tidak terlalu berat, sudah ada diskusi dengan SMD (sarjana
masuk desa)," kata Suswono dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di
Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 3 Juni 2013.
Suswono mencontohkan
di Nusa Tenggara Timur, peternak mendapatkan harga Rp 24.000 per
kilogram bobot hidup sapi. Dengan tingkat harga ini, Suswono menyatakan
peternak sudah mendapatkan keuntungan. "Asal jangan sampai Rp 16.000 per
kilogram (bobot hidup), peternak bisa menjerit," katanya.
Selain
menghitung harga ideal sapi dari peternak, pemerintah juga akan
menambah impor daging, salah satunya lewat Perum Bulog. Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur
Iwantoro mengatakan Perum Bulog akan melakukan impor dalam bentuk
karkas.
Syukur menambahkan untuk pelaksanaan impor ini Bulog
harus mendapat penugasan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Setelah itu Bulog akan menjadi Importir Terdaftar di Kementerian
Perdagangan.
Setelah perizinan-perizinan ini, barulah Bulog
mengajukan usulan impor jenis karkas ke Kementerian Pertanian untuk
mendapatkan rekomendasi pemasukan. Nantinya Bulog akan melakukan operasi
pasar agar harga daging sapi yang saat ini masih berada di kisaran Rp
90.000 per kilogram bisa turun ke kisaran Rp 76.000 per kilogram hingga
Rp 80.000 per kilogram.
"Tetapi operasi pasar oleh Bulog ini
hanya untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya saja," kata Suswono
ketika ditemui di tempat yang sama.
Selain menambah pasokan
daging lewat operasi pasar oleh Bulog, pemerintah juga mempercepat
masuknya sapi bakalan untuk menjamin pasokan daging sapi di dalam
negeri. Syukur mengatakan sapi bakalan yang seharusnya masuk pada Juli,
Agustus dan September akan diimpor mulai Juni hingga Agustus.
Pada
2013, pemerintah mengizinkan impor sapi bakalan setara 48.000 ton
daging yang kuota impornya dibagi 12.000 ton per kuartal. Dengan
percepatan impor sapi bakalan yang akan digemukkan dalam waktu 2 bulan
hingga 3 bulan, maka menjelang Hari Raya Idul Fitri akan terdapat
tambahan pasokan 8.000 ton daging dari sapi bakalan impor. Selain itu
juga tambahan pasokan daging dari impor karkas oleh Bulog.
"Untuk
daging beku juga ada usulan dari Kementerian Perdagangan agar
dipercepat pemasukannya, tetapi kami masih bahas," kata Syukur.
BERNADETTE CHRISTINA
http://www.tempo.co/read/news/2013/06/03/090485537/Harga-Daging-Tinggi-Pemerintah-Tinjau-Harga-Sapi-Hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar