Bulog harus segera melakukan operasi pasar daging jika impor sudah tiba untuk menurunkan harga.
JAKARTA –
Hingga sekarang Perum Bulog belum bisa melakukan impor daging.
Padahal, Bulog harus mampu menstabilkan harga menjelang Ramadan di
tengah gejolak harga daging yang saat ini masih tetap tinggi.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengakui pihaknya memang belum
mengeluarkan rekomendasi impor daging. Alasannya, Kementerian
Perdagangan juga terlambat menyerahkan data kebutuhan izin impor.
Kemendag juga mengusulkan agar daging beku dipercepat pemasukannya.
Dia mengatakan Kementan akan secapatnya merekomendasi izin impor dari
Kemendag. Pekan ini ditargetkan rekomendasi tersebut keluar.
"Kementan tidak berniat
menunda-nunda izin impor yang akan dilakukan Perum Bulog. Usulan
keputusan besaran impor yang diajukan Kemendag baru diterima Kementan
pekan ini. Dalam usulan Kemendag, Perum Bulog akan melakukan impor
dalam bentuk karkas sebesar 5.000 ton," kata Syukur yang
dihubungi, Sabtu (8/6).
Sebelumnya, Menteri Koordinator
Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan gerah karena Bulog belum bisa
melaksanakan impor daging. Hatta juga mengatakan, hingga kini Bulog
masih menunggu rekomendasi kuota dari Kementerian Pertanian. Padahal,
rekomendasi dan keputusan di tingkat menko sudah dikeluarkan dari
sebulan lalu.
"Saya kecewa memang, Bulog terlalu
lambat, mengingat waktu hanya tinggal sebulan lagi. Keputusan di
Menko Perekonomian itu sudah lebih dari sebulan yang lalu. Bulog
malah masih menunggu dari pertanian, proses itu terlalu lama,"
kata Hatta di kantornya, Jakarta, Jumat (7/6).
Kekesalan Hatta memuncak karena
penunjukan Bulog sebagai importir daging sapi untuk melakukan operasi
pasar guna menstabilkan harga. Dia menegaskan, pemerintah dan Bulog
harus segera melakukan operasi pasar bila impor daging oleh Bulog
tiba di dalam negeri.
Syukur juga mengatakan bila sudah
melakukan pemasukan daging impor, Bulog akan melakukan operasi pasar
agar harga daging sapi yang saat ini masih berada di kisaran Rp
90.000 per kilogram bisa turun ke kisaran Rp 76.000-80.000 per
kilogram.
“Melalui operasi
pasar ini, Bulog akan menurunkan harga daging di kisaran Rp
76.000-80.000 per kilogram,” tuturnya.
Bulog Siap
Sebelumnya, Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi,
mengatakan kementeriannya telah memberi izin impor sapi bakalan
kepada Bulog hingga 5.000 ton. Impor ini di luar kuota tahun ini
sebesar 80.000 ton, mencakup 32.000 ton daging beku dan 48.000 ton
sapi bakalan.
Bachrul mengatakan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan telah menandatangani dan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 22 Tahun 2013 sebagai pengganti Permendag No 24 Tahun 2011 tentang ketentuan impor dan ekspor hewan. Dengan aturan ini, Bulog juga tak berkewajiban mendapat surat Importir Terdaftar.
"Cukup melalui Permendag yang sudah keluar agar Bulog secepatnya melaksanakan impor," ia menandaskan.
Bachrul mengatakan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan telah menandatangani dan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 22 Tahun 2013 sebagai pengganti Permendag No 24 Tahun 2011 tentang ketentuan impor dan ekspor hewan. Dengan aturan ini, Bulog juga tak berkewajiban mendapat surat Importir Terdaftar.
"Cukup melalui Permendag yang sudah keluar agar Bulog secepatnya melaksanakan impor," ia menandaskan.
Menanggapi hal
ini, dalam pesan singkatnya kepada SH, Jumat, Direktur Utama Perum
Bulog Sutarto Alimuso mengaku siap melaksanakan importasi daging sapi
yang telah diizinkan Kemendag. Hanya saja ia masih menunggu
rekomendasi Kementan.
"Kami sudah siap melaksanakan impor daging sapi, dana juga sudah tersedia. Hanya saja kami masih menunggu rekomendasi kuota dari Kementan. Kami kan hanya sebagai pelaksana. Tapi, kami siap sebelum puasa sudah bisa melaksanakan operasi pasar agar harga tetap terkendali," ujar Sutarto.
"Kami sudah siap melaksanakan impor daging sapi, dana juga sudah tersedia. Hanya saja kami masih menunggu rekomendasi kuota dari Kementan. Kami kan hanya sebagai pelaksana. Tapi, kami siap sebelum puasa sudah bisa melaksanakan operasi pasar agar harga tetap terkendali," ujar Sutarto.
Sumber : Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar