Minggu, 09 Juni 2013

Birokrasi Lamban, Impor Daging Terhambat

8 Juni 2013

Bulog harus segera melakukan operasi pasar daging jika impor sudah tiba untuk menurunkan harga.

JAKARTA – Hingga sekarang Perum Bulog belum bisa melakukan impor daging. Padahal, Bulog harus mampu menstabilkan harga menjelang Ramadan di tengah gejolak harga daging yang saat ini masih tetap tinggi.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengakui pihaknya memang belum mengeluarkan rekomendasi impor daging. Alasannya, Kementerian Perdagangan juga terlambat menyerahkan data kebutuhan izin impor.
Kemendag juga mengusulkan agar daging beku dipercepat pemasukannya. Dia mengatakan Kementan akan secapatnya merekomendasi izin impor dari Kemendag. Pekan ini ditargetkan rekomendasi tersebut keluar.
"Kementan tidak berniat menunda-nunda izin impor yang akan dilakukan Perum Bulog. Usulan keputusan besaran impor yang diajukan Kemendag baru diterima Kementan pekan ini. Dalam usulan Kemendag, Perum Bulog akan melakukan impor dalam bentuk karkas sebesar 5.000 ton," kata Syukur yang dihubungi, Sabtu (8/6).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan gerah karena Bulog belum bisa melaksanakan impor daging. Hatta juga mengatakan, hingga kini Bulog masih menunggu rekomendasi kuota dari Kementerian Pertanian. Padahal, rekomendasi dan keputusan di tingkat menko sudah dikeluarkan dari sebulan lalu.
"Saya kecewa memang, Bulog terlalu lambat, mengingat waktu hanya tinggal sebulan lagi. Keputusan di Menko Perekonomian itu sudah lebih dari sebulan yang lalu. Bulog malah masih menunggu dari pertanian, proses itu terlalu lama," kata Hatta di kantornya, Jakarta, Jumat (7/6).
Kekesalan Hatta memuncak karena penunjukan Bulog sebagai importir daging sapi untuk melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga. Dia menegaskan, pemerintah dan Bulog harus segera melakukan operasi pasar bila impor daging oleh Bulog tiba di dalam negeri.
Syukur juga mengatakan bila sudah melakukan pemasukan daging impor, Bulog akan melakukan operasi pasar agar harga daging sapi yang saat ini masih berada di kisaran Rp 90.000 per kilogram bisa turun ke kisaran Rp 76.000-80.000 per kilogram.
Melalui operasi pasar ini, Bulog akan menurunkan harga daging di kisaran Rp 76.000-80.000 per kilogram,” tuturnya.
Bulog Siap
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, mengatakan kementeriannya telah memberi izin impor sapi bakalan kepada Bulog hingga 5.000 ton. Impor ini di luar kuota tahun ini sebesar 80.000 ton, mencakup 32.000 ton daging beku dan 48.000 ton sapi bakalan.

Bachrul mengatakan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan telah menandatangani dan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 22 Tahun 2013 sebagai pengganti Permendag No 24 Tahun 2011 tentang ketentuan impor dan ekspor hewan. Dengan aturan ini, Bulog juga tak berkewajiban mendapat surat Importir Terdaftar.

"Cukup melalui Permendag yang sudah keluar agar Bulog secepatnya melaksanakan impor," ia menandaskan.
Menanggapi hal ini, dalam pesan singkatnya kepada SH, Jumat, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimuso mengaku siap melaksanakan importasi daging sapi yang telah diizinkan Kemendag. Hanya saja ia masih menunggu rekomendasi Kementan.

"Kami sudah siap melaksanakan impor daging sapi, dana juga sudah tersedia. Hanya saja kami masih menunggu rekomendasi kuota dari Kementan. Kami kan hanya sebagai pelaksana. Tapi, kami siap sebelum puasa sudah bisa melaksanakan operasi pasar agar harga tetap terkendali," ujar Sutarto.
Sumber : Sinar Harapan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar