Kamis, 23 Mei 2013

BULOG Lampung Mengaku Bersalah

23 Mei 2013

BANDARLAMPUNG – Setelah gencarnya pemberitaan di media massa terkait peredaran beras raskin tak laik konsumsi, BULOG Divisi Regional (Divre) Lampung mengakui kesalahan. Lantaran, instansi yang diplot untuk menjaga ketersediaan bahan pangan tersebut, malah mendistribusikan 1.000 ton raskin asal Jombang, Jawa timur tak laik konsumsi.
Berdasarkan penelusuran Trans Lampung di wilayah Lampung Utara (Lampura), raskin tersebut disimpan di gudang Bulog Sub Divre II Lampung Utara (Lampura), tepatnya di Desa Mulangmaya, Kecamatan Kotabumi Selatan. Mirisnya, 70 ton dari total beras telah didistribusikan ke masyarakat, sebelum akhirnya  disetop karena banjir protes dari warga miskin.
Kepala Seksi (Kasi) Humas BULOG Divre Lampung, Susana menjelaskan, dirinya mengakui bahwa beras tersebut memang tidak laik dikonsumsi masyarakat dan tidak memenuhi standard raskin. Karenanya, secara kelembagaan BULOG akan mengganti Raskin secepatnya. ”Ya, kami mengakui bahwa beras tersebut memang tak laik dikonsumsi. Namun kami akan bergerak cepat, BULOG akan mengganti raskin itu. Kami akui terjadi kelalaian dalam penyortiran beras, seharusnya kami lebih teliti,” jelasnya, Selasa (21/5) lalu.
Meskipun di satu sisi Susana mengakui BULOG lalai, namun dirinya menampik jika 70 ton beras tak laik konsumsi tersebut telah disalurkan pada masyarakat. Menurutnya, jika memang sudah disalurkan, masyarakat tinggal mengembalikan beras tersebut, dan BULOG siap mengganti. ”Belum didistribusikan, kalau saya tidak salah. Beras tersebut belum didistribusikan ke masyarakat,” ungkapnya dengan nada grogi.
Saat ditanya lebih lanjut, dia justru menyalahkan aparat desa yang menerima pendistrian  raskin tersebut. ”Dalam pendistribusian, BULOG hanya bertanggungjawab hingga titik distribusi. Seharusnya aparat desa lebih teliti, jika memang beras tersebut tak laik konsumsi, seharusnya lapor dan segera dikembalikan ke BULOG,” dalihnya.
Dalam wawancara Trans Lampung sebelumnya kepada Mantan Kepala Gudang BULOG Sub Divre II Lampura, Rahimmudin menyatakan, saat dirinya menjabat sebagai Kepala Gudang, jumlah beras yang datang dan masuk ke gudang BULOG Mulangmaya asal Jatim, sebanyak 1.000 ton dan sudah dikeluarkan sebanyak 63 ton lebih.
”Jadi raskin ini datangkan, kemudian saya mendapat perintah menerima dari Kepala Sub Divre II (Agus Siswantara, Red), ya saya terima. Dan, ketika ada perintah dikeluarkan, ya saya keluarkan. Jumlah yang sudah tersebar sebanyak 63 ton lebih. Jadi beras yang tersisa sekitar 936 ton lebih. Beras ini didatangkan sekitar bulan Februari 2013,” akunya pada Trans Lampung.
Awalnya, lanjut Rahimmudin, beras itu tidak langsung disebar dan masih berada di gudang Mulangmaya BULOG Sub Divre II Lampura. Karena masih ada stok beras dari Vietnam dan India. ”Setelah stok habis, baru dikeluarkan beras itu tempo hari,” jelasnya. Namun berdasarkan informasi, terjadi komplain keras di masyarakat terhadap beras asal Jombang dan pendistribusian ke masyarakat langsung dihentikan dan diganti dengan beras dari India lagi. ”Disetop kalau tidak salah oleh Divre (Divisi Regional) Provinsi Lampung,” terangnya.
Menanggapi soal buruknya kontrol kualitas beras oleh BULOG Lampura, Rahimmudin yang menjabat sebagai Kasi Jasa Divisi Regional (Divre) BULOG Lampung, mengaku sudah pindah ke Divre Lampung terhitung sejak 16 April 2013. ”Saat itu saya menjabat Kepala Gudang dan apapun perintah dari Kasub, ya kita laksanakan. Diminta memasukkan barang kita laksanakan dan ada perintah mengeluarkan barang tergantung dengan delivery order (DO) ya kita keluarkan,” jelasnya.
Saat kroscek ke Gudang Badan Urusan Logistik (BULOG) Sub Divre II Lampura di Desa Mulangmaya, Kecamatan Kotabumi Selatan, Polres Lampura menemukan puluhan karung beras asal Jombang, Jawa Timur (Jatim) yang tak laik konsumsi.
”Sabtu (11/5) lalu, kami kroscek langsung ke gudang dan meminjam satu karung beras untuk dijadikan sampel,” jelas Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polres Lampura, Iptu. Suprianto mewakili Kapolres Lampura, AKBP Frans Sentoe. Kepada Trans Lampung, Suprianto menerangkan, di karung raskin itu, ditemukan tulisan dari Jombang, Jawa Timur. ”Barang tersebut menurut informasi, masuk sekitar bulan Februari dan Maret 2013 lalu,” terangnya.
Terkait adanya beras yang sudah didistribusikan ke masyarakat, Suprianto menyatakan, pihaknya belum melakukan investigasi lebih lanjut. Namun menurut informasi yang didapat dari Kepala Gudang BULOG, Lubis, sudah sekitar 70 ton dari 1.000 ton beras asal Jombang, yang sudah dibagikan ke masyarakat. ”Nah, sisanya tidak jadi dibagikan, karena banyak komplain dari masyarakat waktu itu. Kita mendapat informasi ada beberapa truk Fuso yang datang untuk membawa beras itu kembali ke Bandarlampung,” jelasnya. (tnn/ayp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar