Rabu, 27 Februari 2013

Pak, Ini Beras Atau Dedak Sih?

26 Februari 2013

Pekanbaru (katakabar) Beginilah nasib orang miskin di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang. Mereka terpaksa menerima jatah beras miskin (raskin) dari Pemerintah yang dihargai Rp3 ribu perkilo dengan kondisi tak layak konsumsi.

“Mau tak diterima awak butuh, diterima kayak ginilah kondisinya,” keluh seorang warga yang melihat beras jatah itu sudah menguning dan berdedak.

Walau kondisi beras tak layak konsumsi, namun beras raskin itu tetap menjadi primadona bagi sebagaian warga tak mampu di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang itu. “Kalau ditengok macam ketombe. Harus sepuluh kali basuh baru bisa dimasak,” kata Rina, warga Desa Tarai Bangun pada katakabar.com sore ini.

Rina mengatakan, beras yang diberikan Pemerintah jauh dari kata layak konsumsi. Setelah dimasak, kata Rina, nasi itu lebih mirip dengan nasi tumpeng. “Kalau sudah jadi nasi, beras tadi kayak nasi tumpeng, menguning semua nasinya,” sebutnya.

Bukan cuma persoalan kualitas beras yang dikeluhkan warga, kuantitas dan ketepan waktu pembagian juga menjadi persoalan di sana. Satu keluarga yang dijatah hanya 5 Kilogram itu harus menunggu sebulan bahkan tiga bulan sekali untuk mendapatkan beras bersubsidi itu.

“Janganlah selama itu, sudahlah kami menunggu lama, dapatnya juga tak seberapa. Kalau cuma 5 kilo, itu cuma dua hari bagi kami keluarga dengan anak banyak. Satu lagi, kami minta kepada Pemerintah, tolonglah menyeleksi beras yang akan didistribusikan ke masyarakat. Jangan dedak beras yang dikasi ke kami,” Rina berharap.


Penulis : herry
Editor : rian
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar