28 Februari 2013
JAKARTA (Pos Kota)-Untuk mencegah kembali bergejolaknya harga kedelai
seperti yang terjadi beberapa waktu lalu Badan Urusan Logistik
(Bulog) resmi diberi wewenang untuk melakukan impor. Dengan adanya
langkah ini diharapkan harga kedelai akan senantiasa stabil.
“Untuk tahap awal rencananya kami akan mengimpor sekitar 1,7 juta ton kedelai,” kata Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Menurut dia, saat ini kebutuhan kedelai Indonesia sekitar 2,5 juta
ton. Kebutuhan tersebut tidak bisa dipenuhi dari dalam negeri karena
produksi nasional hanya sekitar 800.000 ton.
Bulog sendiri diberikan kewenangan melakukan impor agar fungsi
stabilisator yang diemban dapat dilakukan. Sebab selama ini fungsi
tersebut baru dilakukan hanya untuk menstabilkan harga beras.
Untuk pembiayaan impornya tidak menggunakan APBN. Bulog akan
melakukan pendekatan atau skema pinjaman perbankan. Karena itu Bulog
akan mengkaji bank yang dapat memberikan bunga rendah dan pelayanan
prima, sehingga mendatangkan keuntungan yang cukup.
Kementerian Perdagangan sendiri sudah menetapkan patokan harga atau
HPP pada komoditi kedelai berdasarkan kondisi pasar. Patokan harga ini
diharapkan menjadi motivasi bagi petani lokal untuk meningkatkan
produksi kedelai.
Tiap tahun produksi kedelai terus mengalami penurunan akibat harganya
yang kurang menarik. Dengan adanya HPP itu pemerintah ingin melindungi
petani sekaligus pengrajin tahu tempe kita agar tidak terpukul dengan
tidak menentunya harga.
(faisal/sir)
http://www.poskotanews.com/2013/02/28/cegah-gejolak-harga-bulog-berwenang-impor-kedelai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar