Belawan-andalas Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Provinsi Sumatera Utara Parlindungan Purba SH, MM melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kapal Motor (KM) Tanto Anda yang tengah membongkar muatan beras diduga berkutu di dermaga 103 Ujungbaru Pelabuhan Belawan, Sabtu (2/2).
“Bulog harus menolak beras berkutu jika
berbahaya bagi kesehatan. Bulog harus mengembalikan beras berkutu ke
daerah asalnya,” ujar Parlindung di sela-sela menyaksikan pembongkaran
beras dari KM Tanto Anda.
Sebanyak 5.000 ton beras milik Bulog
yang didatangkan dari Parepare Sulawesi Selatan yang masuk lewat
Pelabuhan Belawan direncanakan untuk alokasi beras miskin (Raskin) yang
akan disebar ke sejumlah daerah di Sumut.
Parlindungan Purba merasa terkejut dan
terpanggil untuk melihat beras Bulog berkutu tersebut yang diturunkan
dari palka kapal KM Tanto Anda. Parlindungan sempat mendengarakan
keluhan sejumlah buruh saat membongkar beras dari palka kapal. Sejumlah
buruh mengungkapkan, mengalami galat-gatal saat membongkar beras yang
diduga berkutu itu dari KM Tanto Anda.
Buyung, salah seorang Tenaga Kerja
Bongkar Muat (TKBM) mengatakan, bagian tubuhnya merasa gatal-gatal saat
membongkar beras yang diduga berkutu tersebut.
"Sudah dua hari kami melakukan pembongkaran beras ini, seluruh tubuh terasa gatal-gatal," ujar Buyung.
Kedatangan Anggota DPD asal Sumatera
Utara ini ke Pelabuhan Belawan di kawasan dermaga 103 Ujung Baru
langsung disambut Humas Bulog Provinsi Sumatera Utara Rudi Adlan
Damanik. Dalam kesempatan itu, Rudi mengatakan, 5000 ton beras Bulog
yang didatangkan dari Parepare tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan
orang yang mengonsumsinya.
“Sebab, kehadiran kutu bukan berada di dalam karung, melainkan terdapat di luar goni saja,” kata Rudi.
Mendengar laporan tersebut, Parlindungan
Purba meminta kepada perusahan yang menggunakan angkutan laut tesebut
membawa beras dan jenis pangan lainnya harus mengguanakan kapal yang
bersih. Karena yang dibawa adalah beras dan komoditas konsumsi pangan.
Parlindungan Purban ketika melihat beras
diduga berkutu itu juga mendapat penjelasan dari petugas Balai
Karantina Pertanian Tumbuhan Belawan. Dikatakannya, beras yang dibongkar
dari palka kapal, setelah berada di dalam gudang Bulog akan difumigasi
kembali agar kutu tidak merusak beras, termasuk kapal pengangkut wajib
disterilkan kembali dengan cara penyemprotan untuk mematikan hama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar