Senin, 04 Februari 2013

46 Lurah Kediri Diperiksa Polisi

4 Februari 2013

Dua pejabat Pemkot dan Bulog juga diperiksa terkait penyimpangan distribusi raskin

Kediri – Sebanyak 46 kepala kelurahan di Kota Kediri secara bergiliran diperiksa oleh Polres Kediri Kota. Pemeriksaan ini guna melengkapi atau melanjutkan penyelidikan dugaan penyelewengan pendistribusian beras untuk warga miskin (raskin). Karena distribusi ditengarai tidak tepat sasaran, diduga mengakibatkan salah satu warga Kota Kediri stress hingga melakukan tindakan nekat, mencoba bunuh diri bersama dua anak balitanya.

Kasubag Humas Polres Kediri Kota, AKP Surono yang dikonfirmasi membenarkan adanya pemeriksaan terhadap para Lurah. Hingga akhir pekan kemarin, Polres atau Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) telah memeriksa sekitar 15 Lurah. Pemeriksaan mereka ini terkait pembagian raskin di wilayah Kota Kediri atau di wilayah kelurahan masing-masing yang ditengarai menyimpang.

“Sementara pemeriksaan tidak dapat dilakukan serentak, karena jumlah penyidik kami yang terbatas. Karena itu pemeriksaan Lurah dilakukan terpaksa secara bergiliran. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat segera selesai. Karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat miskin,” ujar Surono, Minggu (3/2).

Pemanggilan mereka, tambah Surono, karena para Lurah itu yang dianggap tahu terkait pendistribusian raskin. Mereka tentu lebih banyak tahu tentang warganya yang mestinya mendapat jatah raskin dan yang tidak mendapakan. “Bahkan, kadang orang yang mampupun juga mendapat jatah dengan berbagai dalih. Padahal itu tidak dibenarkan. Kejadian seperti ini yang kini sedang didalami Unit Tipikor,” jelas dia.

Meski sudah 15 Lurah dipanggil, namun Surono belum bisa menyimpulkan hasil atau perkembangan pemeriksaan dugaan penyelewengan pendistribusian raskin. Karena saat ini masih dalam proses penyelidikan dan belum semua lurah diperiksa. “Nanti kalau sudah waktunya, keterangan tentu akan diberikan,” tutur dia.

Sekadar diketahui, sebelum pemeriksaan para lurah, Unit Tipikor juga memeriksa dua pejabat Pemkot Kediri terkait dugaan penyelewengan distribusi raskin. Dua pejabat yang adalah Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Suprapto dan Kabag Perekonomian, Edi Lukmono. Selain itu polisi juga memeriksa petinggi Bulog Kediri. Pemeriksaan mereka dilakukan secara tertutup.

Pemeriksaan dua pejabat Pemkot dan petinggi Bulog Kediri itu, kata Kapolres Kediri Kota, AKBP Ratno Kuncoro, juga untuk mengungkap dugaan adanya penyelewengan distribusi raskin. Pemeriksaan tiga pejabat ini, dipicu oleh percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Tri Kurniawati, warga Kelurahan Banaran, Kota Kediri dengan dua anaknya diduga terkait dengan sistem pendistribusian raskin yang menyimpang.

Walikota Kediri Samsul Ashar juga mendukung adanya pemeriksaan aparatnya terkait distribusi raskin. Apalagi Samsul menilai, distribusi raskin selama ini dinilainya amburadul dan tidak tepat sasaran. Salah satu penyebabnya adalah pendataan yang tidak akurat. Karena itu, Walikota menginginkan data itu dibuat serapi mungkin dan sebenar mungkin. Kalau memang tidak yakin atau ragu terkait kondisi rumah tangga sasaran (RTS), sebaiknya dikonsultasikan pada yang mengetahui.

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=6fdb842f435e6d871f025ec3d61882d2&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar