3 Januari 2013
Jakarta - Indonesia masih belum lepas dari
bayang-bayang impor pangan, khususnya beras. Bulan November 2012, impor
beras tercatat sebesar 220 ribu ton atau senilai US$ 102,4 juta.
Secara
komulatif Januari - November 2012, impor beras mencapai 1,326 juta ton
atau senilai US$ 719 juta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka
tersebut naik cukup signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan
sebelumnya.
Oktober 2012, impor terjadi sebesar 41,8 ribu ton
atau US$ 20 juta. September 33,3 ribu ton atau US$ 15,8 juta dan Agustus
35,3 ribu ton atau US$ 18,3 juta. Dalam data yang dirilis BPS, Kamis
(3/1/2012), juga disebutkan impor beras tersebut didominasi oleh
negara-negara Asia.
Beras Vietnam mendominasi pasar Indonesia
dengan 179,1 ribu ton di bulan November 2012 atau US$ 84 juta. Impor
naik dari Oktober 2012 yang sebesar 6.625 ton atau US$ 3,5 juta. Secara
komulatif impor terhitung 701,8 ribu ton atau US$ 384 juta.
Urutan
kedua adalah beras Pakistan dengan volume impor 25,9 ribu ton atau US$
10,2 juta. Naik cukup signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya 14,7
ribu ton atau US$ 5,6 juta. Total hingga November adalah sebesar 113
ribu ton atau US$ 44,8 juta.
Kemudian beras Thailand juga masuk
7.950 ton atau US$ 4,8 juta. Nilai impor turun dari Oktober 2012 yang
mencapai 14,7 ribu ton atau US$ 5,6 juta. Komulatifnya, Thailand
mengekspor beras ke dalam negeri sebanyak 113 ribu ton atau US$ 44,8
juta.
Negara terbesar keempat yang melakukan impor adalah India.
Impornya tercatat 6.685 ton atau senilai US$ 2,8 juta di bulan November.
Dibanding bulan sebelumnya ada kenaikan tipis 431 ton atau US$ 856
ribu. Secara komulatif ada 187 ribu ton beras yang masuk ke dalam negeri
atau US$ 89 juta.
Sementara itu ada China dan beberapa negara
lainnya yang juga ikut serta memberikan andil terhadap impor beras meski
tidak terlalu signifikan secara volume maupun nilai.
http://finance.detik.com/read/2013/01/03/081906/2131824/4/hingga-november-impor-beras-tembus-13-juta-ton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar