Sabtu, 05 Januari 2013

Audit Impor Beras Sudah Rampung


05 Januari 2013

JAKARTA - Kendati sudah merampungkan audit impor beras 2012, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum mengumumkan hasilnya.
“Saat ini kami masih me­nyu­sun laporan hasil auditnya,” tutur anggota BPK Ali Masykur Mu≠sa, kemarin.
Sebelumnya, ia menjelas­kan alasan melakukan audit impor beras. Antara lain selama ini kebijakan yang diambil pemerintah tersebut sering me­nimbulkan polemik.
Audit dilaksanakan untuk mengetahui ada penyimpangan atau tidak dalam impor beras tersebut.
‘’Apalagi keran impor dibuka lebar-lebar justru saat petani memasuki musim panen. Aki­batnya, stok melimpah sehingga harga anjlok,’’ jelas Ali.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo me­nyam­but baik langkah BPK yang sudah menyelesaikan audit impor beras. Diharapkan hasil audit bisa menemukan fakta nyata di lapangan.
‘’Hasil audit harus trans­paran karena akan menjadi dasar perbaikan dalam kegiatan impor beras. Jangan menutup-nutupi hasilnya, apalagi banyak ke­luhan petani soal kebijakan itu,’’ tuturnya.
Menurut dia, banyak masyarakat yang melaporkan beras impor yang digunakan untuk beras rakyat miskin (raskin) berkualitas jelek.
Padahal anggaran untuk memenuhi kebutuhan raskin Rp 16 triliun-Rp 17 triliun pada 2011, dan setelah dihitung melonjak menjadi Rp 21 triliun. Anggaran raskin 2012 ditetapkan Rp 15 triliun.
‘’Angkanya memang menurun, tetapi itu belum dihitung semua. Diperkirakan bisa melonjak lagi seperti 2011,’’ paparnya.
Tak Perlu Impor
Untuk menjaga stok, menurut dia, pemerintah tidak perlu impor. Cukup memerintah Bu­log menyerap beras petani ketika musim panen.
Saat ini, kata dia, ada kegelisahan di kalangan petani karena dikabarkan gudang-gudang Bulog penuh sehingga tak akan banyak menyerap beras panen petani.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan secara kumulatif Januari-November 2012 impor beras mencapai 1,326 juta ton senilai 719 juta dolar AS.
Oktober 2012, ada impor 41,8 ribu ton senilai 20 juta dolar AS, sedangkan September 33,3 ribu ton atau 15,8 juta dolar AS dan Agustus 35,3 ribu ton senilai 18,3 juta dolar AS.
Impor beras didominasi oleh negara-negara Asia. Teratas beras Vietnam 179,1 ribu ton pada November 2012 senilai 84 juta dolar AS.
Angka itu naik dari Oktober 2012 sebesar 6.625 ton atau 3,5 juta dolar AS. Secara kumulatif, impor mencapai 701,8 ribu ton atau 384 juta dolar AS.
Urutan kedua beras Pakistan dengan volume 25,9 ribu ton atau 10,2 juta dolar AS. Naik signifikan dari bulan sebelumnya 14,7 ribu ton atau 5,6 juta dolar AS. Total hingga November 2012 sebesar 113 ribu ton atau 44,8 juta dolar AS.
Kemudian, beras Thailand masuk 7.950 ton atau 4,8 juta dolar AS. Nilai impor turun dari Oktober 2012 yang mencapai 14,7 ribu ton atau 5,6 juta dolar AS. Kumulatifnya, Thailand mengekspor 113 ribu ton atau 44,8 juta dolar AS.(wa-29)

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/01/05/210864/Audit-Impor-Beras-Sudah-Rampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar