Rabu, 26 Desember 2012

Warga Miskin Coba Bunuh Diri, Polisi Usut Raskin

25 Desember 2012

KEDIRI, KOMPAS.com -- Keluarga ibu yang mengajak serta kedua balitanya bunuh diri dengan racun tikus di Kota Kediri, Jawa Timur, selama ini hidup dalam ekonomi yang memprihatinkan. Mereka juga mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, terutama bantuan pangan.
"Saya tidak pernah sama sekali mendapat bantuan beras raskin," kata Roni Setiawan, suami dari Trikurniawati, ibu yang mengajak serta kedua balitanya bunuh diri, kepada Kompas.com, Selasa (25/12/2012).
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri, Hariyadi, yang dikonfirmasi terkait warga miskin yang berhak menerima raskin di wilayah kerjanya, enggan menjawabnya. Ia hanya menyampaikan bahwa distribusi raskin dilakukan oleh satuan kerja yang ada.
"Yang mengkoordinasi Bagian Perekonomian," kata Hariyadi, tanpa menjelaskan detail jumlahnya.
Masih adanya masyarakat miskin yang belum mendapatkan haknya itu membuat polisi akan melakukan pengusutan. Pengusutan akan dititikberatkan pada dugaan penyimpangan distribusi beras bantuan pemerintah.
"Seharusnya keluarga seperti itu mendapatkan haknya, tapi dia tidak pernah dapat jatah raskin. Kami akan usut dugaan penyimpangannya," tandas Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro.
Langkah kepolisian itu, Ratno menegaskan, setelah pihaknya melihat sendiri kondisi rumah maupun keseharian keluarga Roni Setiawan. Saat memeriksa rumah itu, polisi hanya menemukan simpanan beras yang tinggal satu gelas dan tidak akan cukup untuk empat orang anggota keluarganya.
Sementara itu, data yang dihimpun dari Bulog Kediri menyebutkan, setiap bulannya sebanyak 210 ton beras didistribusikan kepada Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat (RTS-PM) masyarakat Kota Kediri. Pendistribusiannya dilakukan di 3 kecamatan yang ada dengan 46 titik distribusi.
"Bulog hanya sebagai pelaksana penyaluran beras," kata Agus Dwi Indiarto, Kepala Bulog Kediri.
Sebelumnya diberitakan, Tri Kurniawati (30), mencoba bunuh diri beserta kedua anak balitanya dengan menenggak racun tikus, Minggu (23/12/2012). Aksi tersebut dapat digagalkan Roni Setiawan. Saat ini para korban masih dirawat di RS Gambiran. Tri bunuh diri bersama kedua anaknya karena faktor ekonomi.

http://regional.kompas.com/read/2012/12/25/21490847/Warga.Miskin.Coba.Bunuh.Diri.Polisi.Usut.Raskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar