25 Desember 2012
KEDIRI, KOMPAS.com -- Keluarga ibu yang mengajak
serta kedua balitanya bunuh diri dengan racun tikus di Kota Kediri, Jawa
Timur, selama ini hidup dalam ekonomi yang memprihatinkan. Mereka juga
mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, terutama
bantuan pangan.
"Saya tidak pernah sama sekali mendapat bantuan
beras raskin," kata Roni Setiawan, suami dari Trikurniawati, ibu yang
mengajak serta kedua balitanya bunuh diri, kepada Kompas.com, Selasa (25/12/2012).
Kepala
Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri, Hariyadi, yang dikonfirmasi
terkait warga miskin yang berhak menerima raskin di wilayah kerjanya,
enggan menjawabnya. Ia hanya menyampaikan bahwa distribusi raskin
dilakukan oleh satuan kerja yang ada.
"Yang mengkoordinasi Bagian Perekonomian," kata Hariyadi, tanpa menjelaskan detail jumlahnya.
Masih
adanya masyarakat miskin yang belum mendapatkan haknya itu membuat
polisi akan melakukan pengusutan. Pengusutan akan dititikberatkan pada
dugaan penyimpangan distribusi beras bantuan pemerintah.
"Seharusnya
keluarga seperti itu mendapatkan haknya, tapi dia tidak pernah dapat
jatah raskin. Kami akan usut dugaan penyimpangannya," tandas Kapolres
Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro.
Langkah kepolisian itu, Ratno
menegaskan, setelah pihaknya melihat sendiri kondisi rumah maupun
keseharian keluarga Roni Setiawan. Saat memeriksa rumah itu, polisi
hanya menemukan simpanan beras yang tinggal satu gelas dan tidak akan
cukup untuk empat orang anggota keluarganya.
Sementara itu, data
yang dihimpun dari Bulog Kediri menyebutkan, setiap bulannya sebanyak
210 ton beras didistribusikan kepada Rumah Tangga Sasaran-Penerima
Manfaat (RTS-PM) masyarakat Kota Kediri. Pendistribusiannya dilakukan di
3 kecamatan yang ada dengan 46 titik distribusi.
"Bulog hanya sebagai pelaksana penyaluran beras," kata Agus Dwi Indiarto, Kepala Bulog Kediri.
Sebelumnya
diberitakan, Tri Kurniawati (30), mencoba bunuh diri beserta kedua anak
balitanya dengan menenggak racun tikus, Minggu (23/12/2012). Aksi
tersebut dapat digagalkan Roni Setiawan. Saat ini para korban masih
dirawat di RS Gambiran. Tri bunuh diri bersama kedua anaknya karena
faktor ekonomi.
http://regional.kompas.com/read/2012/12/25/21490847/Warga.Miskin.Coba.Bunuh.Diri.Polisi.Usut.Raskin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar