Ditulis Oleh Akbar on Rating 9.0 —Outstanding
KENDARI,UPEKS--Kadivre Bulog Sultra, Drs H Imran R
Abdullah,SH,M.Si ditemui Upeks di ruanga kerjanya pekan lalu
menjelaskan, secara nasional di tahun 2013 Bulog kehilangan keuntungan
sekira Rp355 miliar. Hal itu disebabkan angka kemiskinan masyrakat
Indonesi telah mengalami penurunan sebesar 2 juta kepala keluarga(KK).
“Secara nasional di tahun 2013 itu Bulog kehilangan keuntungan sebesar
Rp355 miliar karena faktor penurunan angka kemiskinan sebesar 2 juta
KK,”ungkapnya. Dikatakannya untuk menutupi hilangnya keuntungan, maka
Bulog mau tidak mau harus beralih kepada kegiatan lain sifatnya bisnis.
“Bulog sudah saatnya beralih pada kegiatan sifatnya bisnis, bukan
hanya menyalurkan raskin saja,”kata Imran. Lanjutnya bahwa Bulog telah
berupaya melakukan pendekatan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota agar
jatah beras para pegawai negeri sipil(PNS) bisa dilayani Bulog. “Kami
telah berupaya melakukan lobi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota agar
jatah beras PNS bisa dilayani oleh Bulog,”kata Imran. Menurutnya, Bulog
saat ini bukan hanya melayani distribusi beras raskin, tetapi juga
melayani beras kalangan menengah ketas. Karena itu ke depan khususnya
Divre Sultra bukan hanya melayani penyaluran raskin tetapi sudah harus
memikirkan komersialnya karena dari tahun ketahun hingga diperkirakan
tahun 2025 mendatang diprediksi angka kemiskinan masyarakat Indonesia
sudah mencapai titik nol.
“Diprediksi pada tahun 2025 mendatang angka kemiskinan masyarakat
Indonesia sudah bisa mencapai pada titik nol, artinya pada tahun itu
masyarakat Indonesia tidak ada lagi yang mendapat beras raskin,”kata
Kadivre. Selain itu kata Kadivre terkait pengalam bulog masalah lalu,
yang dimilai menyalurkan beras kadang tidak layak komsumsi, maka untuk
mengembalikan citra itu Bulog senantiasa mengambil langkah-langkah
perbaikan, dengan meakukan sosialisasi kepada masyarakat. Salah contoh
kongkrit beras raskin disalurkan selama ini itu setara dengan kualitas
beras kalangan menengah keatas.
“Dan informasi itu kami senantiasa memberikan informasi secara
terbuka kepada publik bahwa kualitas pelayanan Bulo dalam hal pelayanan
masalah beras kepada masyarakat tidak seperti dulu lagi,”katanya. Meski
demikian kata Imran ada suatu kebiasaan yang lasim dilakukan pegawai
Bulog yakni setiap 3 bulan stock beras di gudang itu langsung
disalurkan. Tetapi sekarang kondisinya lain, selain harus melakukan
stock, juga harus melakukan pemeliharaan, perawatan setelah itu baru
melakukan pendistribusian. “Mengapah hal itu harus dilakukan adalah
mempertahankan kualitas beras agar tidak rusak, namun kadang tidak
didukung dengan sarana dan prasarana tidak memadai,”katanya.(pil/rus)
http://www.ujungpandangekspres.co/daerah/imran-2013-bulog-kehilangan-keuntungan-rp355-m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar