Rabu, 07 November 2012

Bupati Merauke Larang Bulog Datangkan Beras dari Luar

7 November 2012

Merauke, Media Center - Bupati  Merauke Drs Romanus Mbaraka melarang pihak Bulog Devri Merauke untuk mendatangkan beras dari Merauke tapi Bulog Merauke memaksimalkan pembelian beras dari hasil panen petani Merauke.
Apalagi,  pada musim gadu tahun 2012 ini, ungkap Bupati, hasil produksi  petani jauh lebih besar dibandingkan musim rendengan awal bulan April lalu.  Larangan bagi Bulog Merauke ini, disampaikan Bupati Romanus Mbaraka saat berbincang-bincang dengan  sejumlah petani SP IV, Kampung Waninggap Kai, Tanah Miring Merauke, Selasa ( 6/11).
Menurut Bupati, selain panen petani pada musim gadu ini cukup besar, harga beras juga cukup menjanjikan bagi petani.  Sebab, harga  beras saat ini di pasaran Merauke diatas Rp 6.000. termasuk pembelian  Bulog Merauke diatas harga Rp 6.000, sehingga dengan hasil dan harga yang bagus itu diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi petani.
Meski harga beras cukup bagus saat ini, namun Bupati Romanus Mbaraka mengingatkan para petani untuk tidak menjual semua gabah atau berasnya. Tapi harus ada stok untuk kebutuhan dalam keluarga. ‘’Jangan sampai  dijual semua, lalu kembali membeli beras. Harus  ada yang disimpan,’’ katanya mengingatkan.  
Bupati  Romanus Mbaraka menjelaskan lebih jauh, hasil produksi petani Merauke tersebut saat ini juga mulai dikirim  2.000 ton ke Fakfak dan 5000 ton ke Kaimana untuk memenuhi permintaan dari kedua daerah itu.  
Salah satu petani meminta dan berharap agar harga pembelian beras Bulog tersebut tidak disamaratakan di seluruh Indonesia karena ongkos produksi di Merauke lebih besar ketimbang di luar Papua.
Menanggapi itu, Bupati mengungkapkan dengan adanya bengkel kampung yang disiapkan untuk mengolah sawah petani diharapkan biaya operasional tersebut bisa ditekan sehingga petani tidak mengalami kerugian yang terlalu besar saat gagal panen.

http://www.radarmerauke.com/2012/11/bupati-merauke-larang-bulog-datangkan.html 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar