SRIPOKU.COM, MARTAPURA – Bulog Divre III OKU
memperbaiki kualitas beras untuk Orang miskin (Raskin) yang sebelumnya
banyak dikeluhkan warga karena rusak, berkutu, dan berbatu dengan beras
IR 62 yang memiliki kualitas baik.
Demikian diungkapkan Kepala Bulog Divre III OKU Timur, OKU, dan OKU Selatan, Khozin, kepada Sripoku.com, Sabtu (20/10/2012).
Namun, lanjut Khozin, bagusnya kualitas beras tersebut terindikasi rawan penyelewengan yang kerap dilakukan dengan cara mengaduk dengan raskin menjadi beras brojo lele untuk kemudian dijual di pasaran.
“Kita melakukan perbaikan beras raskin ini sejak bulan Agustus lalu. Di lapangan kita temui banyak penyelewengan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan semata tanpa memikirkan dampak untuk masyarakat miskin,” katanya.
Dikatakan Khozin, penyelewengan yang sudah ditemukan terjadi di wilayah Kabupaten OKU Selatan.
Masyarakat sudah mengadukan adanya penyelewengan tersebut kepada pihak Bulog.
Warga mengaku melihat oknum menjual beras beras raskin yang sudah diaduk menjadi beras brojo lele dan dijual di pasaran.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menelusuri kebenaran pengaduan warga tersebut,” ujarnya.
Demikian diungkapkan Kepala Bulog Divre III OKU Timur, OKU, dan OKU Selatan, Khozin, kepada Sripoku.com, Sabtu (20/10/2012).
Namun, lanjut Khozin, bagusnya kualitas beras tersebut terindikasi rawan penyelewengan yang kerap dilakukan dengan cara mengaduk dengan raskin menjadi beras brojo lele untuk kemudian dijual di pasaran.
“Kita melakukan perbaikan beras raskin ini sejak bulan Agustus lalu. Di lapangan kita temui banyak penyelewengan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan semata tanpa memikirkan dampak untuk masyarakat miskin,” katanya.
Dikatakan Khozin, penyelewengan yang sudah ditemukan terjadi di wilayah Kabupaten OKU Selatan.
Masyarakat sudah mengadukan adanya penyelewengan tersebut kepada pihak Bulog.
Warga mengaku melihat oknum menjual beras beras raskin yang sudah diaduk menjadi beras brojo lele dan dijual di pasaran.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menelusuri kebenaran pengaduan warga tersebut,” ujarnya.
Penulis : evan_hendra
Editor : sudarwan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar