Wednesday, 10 October 2012
JEMBER – Meroketnya harga gabah dan beras milik petani di pasaran,
membuat Bulog Sub Divre XI Jember membuat kebijakan baru. Dengan kondisi
pasar semacam ini, Bulog memastikan bakal menghentikan pembelian gabah
dan beras dari tangan petani.
Harga yang berlaku di tangan
petani, saat ini dipastikan jauh di atas Harga Pokok Pembelian (HPP)
yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Tidak hanya itu,alasan Bulog
tidak lagi membeli gabah, juga karena pasokan gabah serta beras mereka
masih melimpah dan diperkirakan akan bertahan sampai bulan Juni tahun
2013. Tetapi, jika pasokan itu dikurangi dengan melakukan pengiriman ke
daerah lain, maka jumlahnya disebutkan masih mampu mencukupi sampai
bulan April 2013.
Kepala Bulog Sub Divre XI Jember Alwi Umri
menerangkan, saat ini harga pasaran Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah
Kering Giling (GKG) sudah sangat mahal dan jauh di atas HPP.
”Berdasarkan hasil pantauan Bulog, harga GKP di tingkatan petani
mencapai angka Rp4.000 per kilogram, sedangkan GKG mencapai Rp4.650 tiap
kilogramnya,”kata Alwi,kemarin.
Padahal, sesuai HPP yang
ditetapkan pemerintah pusat, GKP hanya dipatok di angka Rp3.350,dan GKG
Rp4.200 per kilogram.Atas kondisi ini, Bulog tidak bisa berbuat apa-apa.
Sejauh ini,Alwi menerangkan, serapan gabah dan beras di Bulog Jember
sudah mencapai angka 71%, dari target pengadaan sebesar 81 ribu ton.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/533852/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar