Kamis, 21 April 2016

Bulog Disemprit TNI, Diminta Serius Serap Gabah Petani

Kamis, 21 April 2016

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Bulog Lampung dinilai tidak bersungguh-sungguh dalam menyerap gabah hasil panen para petani di provinsi ini.

Kondisi itu mendorong Komandan Komando Resor Militer/043 Garuda Hitam Kolonel Infantri Joko P Putranto meminta Bulog Lampung lebih serius menangani penyerapan gabah dari petani.

"Saya lihat perbandingan target dengan kemungkinan penyerapan gabah petani sangat jauh ketimpangannya," kata dia saat memimpin rapat Koordinasi Penyerapan Gabah di Aula Ahmad Yani Korem 043/Gatam, Rabu (20/4/2016).

Menurut dia, penyerapan gabah dari target sebanyak 500 ribu ton yang telah ditetapkan pada Provinsi Lampung tidak sepenuhnya dapat dipenuhi oleh Bulog karena berbagai alasan.

"Bulog ini tidak serius menyerap gabah dari petani, karena melihat angka-angka sangat jauh dari target. Adanya ketidaksesuaian angka itu, alasannya ini dan itu," kata dia.

Padahal, ia melanjutkan, pihak Korem sudah melakukan pengawasan sejak mulai penggarapan dan masalah pupuk pun dapat diatasi ketersediaannya.

"Bagaimana kita tidak bisa menyelesaikan target di antara kita. Bagaimana strategi dari Bulog untuk mengatasi, karena dari dinas pertanian dan Korem sudah melakukan upaya," ujarnya.

Ia menyebutkan mengetahui sejauhmana kompetisi tidak hanya di Bulog, tapi apakah karena adanya permainan di tengkulak.

"Ini akan kita telusuri sehingga target serapan dapat terpenuhi semuanya," kata Danrem.

Bagi TNI, kata Joko, jika capaian target tidak sesuai bisa-bisa taruhan jabatan. "Target pencapaian nasional gabah adalah 4 juta ton, untuk Provinsi Lampung target gabah 500 ribu ton. Nah yang ingin kita lihat seberapa besar keseriusan Bulog dalam menangani kasus-kasus ini," kata dia.

Sementara itu, Kadis Pertanian Provinsi Lampung, Lana Rekyanti, mengatakan, terkait serapan gabah, secara tim baik dari TNI, dinas pertanian, Bulog dan dari Dirjen Pertanian serta Bakorluh Lampung agar berkoordinasi untuk pencapaian target gabah dari penggarapan sebanyak 500 ribu ton gabah kering giling (GKG).

http://industri.bisnis.com/read/20160421/99/540113/bulog-disemprit-tni-diminta-serius-serap-gabah-petani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar