KONFRONTASI - Dalam rapat kerja komisi VI dengan Perum Bulog senin (24/08), ketua komisi VI DPR RI Ir. H. Achmad Hafiz Tohir mengatakan ini Bulog seperti baru kawin eh mau kawin lagi pasalnya pernyertaan modal negara (PMN) dalam APBN Tahun 2015 sebesar Rp 3 Triliun serapan masih belum ada sama sekali karena persoalan birokrasi yang cukup panjang, eh untuk RAPBN 2016 minta lagi PMN 2 Triliun.
"PMN 2015 ini sudah di setujui komisi VI dalam raker dengan BUMN pada 10/02/2015 tapi ini sudah Agustus belum cair juga. Infonya sih peraturan presiden (Perpres) tentang ini sudah keluar bulan Juli. Ini susah jadinya pantas saja kalau terus begini pertumbuhan ekonomi kita terus melambat karena serapan anggaran APBN yang rendah" ujar Hafiz.
Menurut anggota FPAN ini, permintaan tambahan PMN Bulog 2 Triliun untuk RAPBN 2016 ini mungkin akan agak susah dan njilimet karena harus ada sinkronisasi kembali antara komisi VI, komisi XI dan Badan Anggaran DPR. Pasti akan ada pertanyaan besar dan perdebatan untuk ini. " Kan belum tau nih yang 3 Trilun gimana output dan hasilnya, kalau minta lagi kan harus betul betul rasional meski kalau dalam akuntansi keuangan ini tidak sehat tuturnya.
Tugas Bulog ini sangat strategis karena bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak terkait beras, kedelai, cabe dan terakhir soal daging sapi dimana ada penugasan khusus kepada Bulog. " Nanti akan di pertimbangkan bagaimana solusi yang terbaik. Kita ingin dalam situasi ekonomi yang sulit ini, baik DPR maupun pemerintah bisa bergerak cepat dan solid dalam menyelesaikan persoalan utama rakyat ini" pungkas Hafiz.[ian]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar