Sabtu, 20 Juni 2015

Bulog Grobogan Terseok-seok Membeli Beras Petani

Jumat, 19 Juni 2015


PegeyeNews - Program pengadaan pangan yang dilakukan Bulog Grobogan tahun 2015 terseok-seok. Hingga kini dari target sebesar 30.000 ton, baru tercapai 9.106 ton. Alasannya, harga di tingkat petani jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

“Tahun-tahun sebelumnya, musim tanam pertama (MT-I) kami bisa menyerap paling tidak 20.000 ton. Sisanya yang 10.000 ton kita serap hasil panen MT-II. Tetapi hingga memasuki panen MT-II, kami baru mampu menyerap 9.106 ton,” ungkap Kepala Gudang Bulog 104 Depok Grobogan, Teguh Widhiyanto didampingi Koordinator Petugas Pemeriksa Kualitas (PPK) Ahmad Aris Budiyanto di ruang kerjanya.

Minimnya penyerapan beras dari petani, menurut Teguh, karena harga beras di tingkat petani cukup tinggi di atas HPP. Hal ini karena banyak pedagang dan tengkulak dari luar daerah menyerbu daerahnya dengan membeli beras di atas HPP. Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, HPP sebesar Rp 7.300 perkilogram.

“Tingginya harga beras di tingkat petani karena pada saat panen raya MT-1 bulan Maret-April 2015, banyak pedagang luar daerah seperti dari Demak, Kudus, Semarang dan bahkan dari Jabar seperti Indramayu menyerbu Grobogan karena daerah ini merupakan gudangnya beras Jateng. Harga berapapun mereka beli. Mereka berani berspekulasi membeli dengan harga tinggi karena tahu pemerintah tidak akan mengimpor beras. Akibatnya, Bulog kelabakan dan kalah bersaing dengan pedagang,” ujar Teguh.

Meski begitu, untuk menghadapi Lebaran, masyarakat Grobogan, khususnya penerima raskin, diminta tidak perlu khawatir karena stok beras yang ada di Gudang Bulpg 104 Depok cukup aman. “Jatah raskin Grobogan setiap bulannya 1.788.480 kilogram. Sedangkan stok beras masih ada 9.368 ton, yang 262 ton diantaranya stok beras tahun pengadaan 2014. Sehingga beras sebanyak itu bisa untuk mencukupi kebutuhan raskin hingga lima bulan ke depan atau hingga November 2015,” terang Teguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar