Sabtu, 30 Mei 2015

Terima Raskin Tak Layak Konsumsi, Warga Tebus Rp 24 Ribu

Jum'at, 29 Mei 2015

SAMPANG – Warga Dusun Aji Gunung, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan/Kabupaten Sampang mengeluhkan kondisi beras miskin (raskin) yang diterimanya, Jumat (15/5) lalu.  Warga tidak berani mengonsumsi beras tersebut. Pasalnya, raskin tersebut berbau apek dan berwarna kecoklatan. Selain itu, beras tersebut terdapat kutu dan banyak kerikilnya.

Salah satu penerima rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) Abd. Muhyi, 58,  warga setempat mengaku kecewa karena mendapat beras tidak layak konsumsi. Padahal, warga menebus raskin 15 kilogram itu seharga Rp 24 ribu. Namun hasilnya tidak bisa dimasak.

”Beras ini belum kami masak, karena bentuk berasnya sudah tidak layak dikonsumsi. Berasnya berbau apek dan warnanya kecoklatan,” terangnya, saat ditemui di rumahnya, kemarin (28/5).

Diterangkan, kualitas raskin tersebut lebih jelek dari kualitas raskin yang diterima pada tahap pertama. Sebab walaupun terbilang jelek, pencairan raskin pertama masih bisa dikonsumsi. Sedangkan distribusi raskin bulan ini yang diterima warga tidak bisa dikonsumsi sama sekali.

Hal itu juga dikuatkan Mu’tiyah, 55, asal dusun setempat. Dia berharap, kualitas raskin tidak sejelek itu. Sebeb warga masih mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menebus raskin. Pihaknya meminta agar raskin yang diterima bisa diganti ke beras yang lebih bagus lagi. Sehingga seimbang dengan harga penebusannya.

”Saya meminta ada perhatian bagi rakyat penerima raskin. Setidaknya yang layak dikonsumsi lah. Kalau beras seperti ini sangat tidak layak dikonsumsi. Sehingga beras ini hanya bisa dibuat pakan ayam,” terangnya, kemarin.

Sementara itu, Lurah Gunung Sekar Ach. Wardi mengaku tidak mengetahui raskin yang diberikan kualitasnya jelek. Wardi mengatakan, pihaknya belum sempat mengecek beras sebelum diberikan kepada  RTS-PM.

”Ketika beras itu tiba di kantor kelurahan, kami langsung berikan kepada penerima raskin. Nanti kami cek kebenaran kualitas beras itu ya,” janjinya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Sampang.

Dirinya akan menerima jika warga mengembalikan raskin tersebut. Beras tersebut akan dikembalikan kepada pihak Bulog. ”Kalau warga mau mengembalikan silakan, kami terima. Kami tidak keberatan, toh kenyataannya seperti itu,” tegas Wardi.

Sedangkan jumlah penerima raskin di Kelurahan Gunung Sekar berjumlah 122 RTS-PM. Meliputi, RW I berjumlah 20 penerima di Dusun Karangetang dan Tattat, RW II Dusun Karangan berjumlah 8 penerima, RW III Dusun Barisan berjumlah 9 penerima, RW IV Dusun Aji Gunung berjumlah 21 penerima, dan RW V Dusun Kleleng dan Tojungan 10 penerima. Kemudian, lanjut Wardi, RW VI Dusun Pandian 37 penerima, RW VII Dusun Tabsiun berjumlah 4 penerima, dan RW XI Dusun Teuku Umar berjumlah 3 penerima.

”Kalau RW VIII Dusun Barisan dan RW IX Dusun Selong dan Permata Selong tidak ada yang menerima,” pungkasnya.

Terpisah, Koordinator Lapangan (Korlap) Bulog Sampang Dwi Herukiswanto mengaku tidak memiliki hak untuk menanggapi temuan dan raskin yang jelek itu. Menurutnya, yang bisa memberikan komentar dan penjelasan adalah kepala Sub Divre Bulog Madura di Pamekasan.

”Maaf Mas, kami tidak bisa memberikan komentar terkait masalah ini. Karena, kami hanya sebagai korlap saja. Yang berhak memberikan penjelasan itu langsung kepala Bulog Madura. Silakan sampeyan hubungi langsung ke Pamekasan,” terangnya kepada awak media.

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre XII Madura di Pamekasan Slamet Kurniawan tidak merespons. Saat dihubungi, nomor yang biasa digunakan tidak aktif. (ful/dry)

http://radarmadura.co.id/2015/05/terima-raskin-tak-layak-konsumsi-warga-tebus-rp-24-ribu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar