Rabu, 13 Mei 2015

Serapan Beras Bulog Tersendat

Rabu,13 Mei 2015

SOLO, suaramerdeka.com – Serapan pengadaan beras Bulog Subdivre III Surakarta awal tahun ini tersendat. Hingga pertengahan Mei ini baru sekitar 15.000 ton, lebih sedikit.

Padahal target penyerapan sekitar 58.000 ton. Padahal hasil panen melimpah dan hampir tidak ada bencana yang mengganggu panen. Lagi pula musim panen pertama segera berakhir. Dikhawatirkan, seretnya pengadaan beras akan mengganggu distribusi terutama untuk masyarakat penerima raskin.

Terlambatnya pengumuman instruksi presiden (inpres) tentang harga pokok pembelian (HPP) beras yang berdampak tertundanya pengumuman lelang untuk pengadaan menjadi salah satu sebab.

Menurut Maryono, rekanan Bulog asal Sragen, pengumuman harga HPP baru bulan Maret, sementara pertengahan Februari di beberapa tempat di Sragen sudah pada panen. Usai panen, banyak petani tak mau menunggu lama dan langsung menjual ke pasaran. Terutama ke luar daerah, seperti Jakarta dan Kalimantan yang kebutuhannya sangat tinggi.

Sebab lain, rendahnya HPP yang hanya Rp 7.300 per kg dinilai masih di bawah harga beras di pasaran. “Harga beras di pasaran terus naik tapi harga beli yang berlakukan Bulog pada petani cenderung tetap. Jadi sangat beralasan jika petani menjual langsung ke pasaran dari pada menjual ke Bulog,” kata dia, usai nyambangi Kantor Bulog Surakarta di Colomadu Karanganyar, Rabu (13/5).

Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Yudi Prakasa Yudha mengakui tersendatnya serapan beras pada musim panen pertama tahun ini.

(Langgeng Widodo/ CN33/ SM Network)
http://berita.suaramerdeka.com/serapan-beras-bulog-tersendat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar