Senin, 25 Mei 2015

Disebut Pemasok Beras Plastik, Pemkab Pati dan Bulog Kalang Kabut

Minggu. 24 Mei 2015

PATI – Ditemukannya beras plastik di Desa Karangwuni, Rongkop, Gunungkidul, yang diduga berasal dari Pati, membuat beberapa pihak di Kabupaten kalang kabut. Pemkab maupun Bulog langsung melakukan pengecekan, kebenaran informasi tersebut.

Termasuk memeriksa UD Wijaya Pati, yang disebut sebagai pihak yang menyalurkan beras plastik ke daerah Gunungkidul tersebut. Sabtu (23/5/2015) hari ini Bulog Sub Divre II Pati pun langsung mengeluarkan bantahan.

Kepala Bulog Sub Divre II Pati Khozin menyatakan, beras plastik yang ditemukan di Gunungkidul tersebut, bukan berasal dari rekanan Bulog di Pati.

“Saat ini kami sedang melakukan pengecekan di sejumlah tempat, termasuk UD Wijaya. Tapi, kami pastikan dugaan beras plastik yang berasal dari Pati bukan dari rekanan kami,” ujar Kepala Bulog Sub Divre II Pati Khozin saat dihubungi Koran Muria, Sabtu (23/5/2015).

Ia mengatakan, sejak isu beras plastik beredar, pihaknya sudah memperketat penyerapan beras dari pihak rekanan. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan penyortiran lebih ketat, di setiap karung beras yang masuk di Bulog.

“Sekali lagi, kami pastikan beras yang diduga dicampur plastik yang ditemukan di Yogyakarta itu bukan dari rekanan kami,” terangnya.

Sementara itu, keberadaan distributor beras UD Wijaya Pati yang diduga mendistribusikan beras bercampur bahan sintetis di Desa Karangwuni, Rongkop, Gunungkidul masih belum diketahui. Bupati Pati menyatakan, pihaknya akan langsung bergerak dengan adanya isu itu.

“Kami bersama dengan dinas terkait akan segera melakukan inspeksi dadakan (sidak) dan kroscek di semua rekanan pemerintah, termasuk UD Wijaya,” ujar Bupati Pati Haryanto.

Kendati begitu, pihaknya masih belum bisa memastikan keberadaan distributor beras UD Wijaya. Ia mengaku sedang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari keberadaan UD Wijaya yang saat ini masih belum diketahui.

“Ya, kami akan menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan kroscek dan sidak di lapangan terkait adanya isu beras sintetis yang dipasok dari Pati,” pungkasnya.

Diberitakan,  Sunarmo warga Duwet, Karangwuni, Rongkop menemukan beras yang dibelinya tercampur beras plastik. Beras tersebut diduga didistribusikan pedagang dari wilayah Pati.

Di sisi lain, isu beredarnya beras campuran berbahan plastik membuat sejumlah pedagang beras waspada. Mereka punya beberapa cara untuk mengantisipasi masalah tersebut.

Salah satunya, Nur Hidayah (56), pedagang beras asal Desa Langenharjo, Kecamatan Margorejo. Saat ini, ia hanya mengambil beras dari petani lokal.

Dengan begitu, ia tahu tempat penggilingan, termasuk petani dan gabah yang diambil. “Saya mengambil beras langsung dari para petani yang panen di tempat penggilingan beras. Jadi, tidak mungkin ada beras plastik,” paparnya.

Kendati begitu, ia tetap berhati-hati dengan penjual beras yang belum dikenalnya. “Biasanya kalau ada stok beras, saya cek langsung sample dari karung. Kalau baik, saya langsung ambil,” tandasnya. (LISMANTO/ALI MUNTOHA)

http://www.koranmuria.com/2015/05/23/2680/disebut-pemasok-beras-plastik-pemkab-pati-dan-bulog-kalang-kabut.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar