Minggu, 05 April 2015

Harga Tinggi, Bulog Sulit Serap Beras Petani

Minggu, 5 April 2015

“Kita tetap bersyukur dengan kondisi harga sekarang ini. Ini kabar gembira untuk petani, petani memiliki pilihan untuk menjual gabah atau berasnya dengan harga bagus,” kata Djoni.


JAKARTA (Pos Kota)-Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Djoni Nur Ashari, mengakui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras yang ditetapkan berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 masih di bawah harga pasaran sehingga menyulitkan pihaknya dalam menyerap beras petani.

“Harga beras saat ini masih tinggi. Masih di atas HPP sehingga petani cenderung lebih memilih menjual berasnya pada tengkulak yang mau membayar dengan harga atas HPP,” katanya. saat bersilaturahmi dengan media di Kantor Perum Bulog, kemarin.

Menurut Djoni, berdasarkan Inpres No.5/2015, Gabah Kering Panen (GKP) dihargai Rp 3.700/kg di petani dan Rp 3.750/kg di penggilingan. HPP untuk Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 4.600 di penggilingan dan Rp 4.650 di Gudang Bulog. Sedangkan HPP beras adalah Rp 7.300/kg.

HPP beras ini sebenarnya naik 10 persen dibanding tahun lalu. Namun harga pasaran beras sudah naik lebih dari 10 persen. Meski begitu, tingginya harga beras ini juga melegakan karena menguntungkan petani.

“Kita tetap bersyukur dengan kondisi harga sekarang ini. Ini kabar gembira untuk petani, petani memiliki pilihan untuk menjual gabah atau berasnya dengan harga bagus,” kata Djoni.

Dia memprediksi harga beras akan menurun hingga mendekati HPP seiring datangnya musim panen. Dengan kondisi demikian maka Bulog akan kembali menyerap beras petani sebanyak-banyaknya.

“Seiring panen raya kami prediksi harga akan menurun mendekati HPP. Pada saat harga rendah itulah Bulog akan menyerap hasil panen petani sebanyak-banyaknya,” tuturnya.

Dalam memaksimalkan pengadaan beras tahun ini, Bulog menempuh beberapa strategi. Berbagai saluran untuk pengadaan beras telah disiapkan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pembelian gabah dan beras sebanyak 83 unit, Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB) sebanyak 132 unit, Mitra Kerja Pengadaan (MKP) yang sudah terseleksi 1.338, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) 30 unit.

Menurut Djoni, hingga April 2015 ini pihaknya telah melakukan kontrak pengadaan sebanyak 50.744 ton setara beras. Dari kontrak tersebut, sebanyak 31.074 ton setara beras telah terealisasi.
(faisal/sir)

http://poskotanews.com/2015/04/05/harga-tinggi-bulog-sulit-serap-beras-petani/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar