Jumat, 06 Maret 2015

Suswono : Bulog Kalah Gesit Dari Ayung

Kamis, 5 Maret 2015

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kerjasama Bulog dengan pedagang-pedagang besar terkait distribusi beras seharusnya dikurangi. Di sisi lain Bulog harus optimal melakukan perannya sebagai stabilisator.

"Caranya, lakukan operasi pasar ke tempat-tempat strategis dan yang dianggap rawan," kata mantan Menteri Pertanian Suswono dalam diskusi "Kedaulatan Pangan di Indonesia" yang digelar Indemo di Jakarta, Rabu (04/03/2015) petang.

Saat ini, kata Suswono, Bulog kurang kreatif dalam memainkan perannya. Inilah resiko kerjasama dengan pedagang. "Saya lihat Bulog kalah gesit dengan Ayung (pedagang beras) di pasar Induk Cipinang. Mestinya Bulog bisa menyerap beras petani lebih besar dibandingkan yang ditampung Ayung , " tambahnya.

Terkait cadangan beras nasional, kata politisi PKS ini, dalam hitungan kasar produksi beras nasional mencapai sekitar 44 juta ton pertahun. Sedangkan kebutuhan nasional mencapai 34 juta ton. "Berarti ada surplus sekitar 10 juta ton.

Yang jadi pertanyaan kemana saja beras surplus itu sehingga terjadi kelangkaan beras di pasar.  "Kita nggak pernah tahu kelebihan beras itu ada di Bulog atau pedagang," tuturnya. "Tapi kalau mau aman, cadangan beras nasional mestinya mencapai 2 juta ton. Jangan sampai kurang ."(ss).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar