Jumat, 06 Maret 2015

Raskin Kusam dan Berkutu

Kamis, 5 Maret 2015

Bupati Janji Ikut Konsumsi

PURWOKERTO- Stok beras untuk warga miskin (raskin) di Gudang Bulog Sokaraja dan Cindaga Banyumas, dinilai masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga empat bulan ke depan (Maret-Juni). Namun kualitas beras mengalami penurunan drastis.

Hasil pengecekan Bupati Achmad Husein bersama Wabup Budi Setiawan didampingi pihak Bulog Sub Divre IV Banyumas, di dua gudang tersebut, kemarin, secara umum masih layak konsumsi. Namun diakui pihak Bulog maupun Pemkab terjadi penurunan kualitas yang cukup signifikan. ”Kita ambil secara acak ternyata warna berasnya sudah kusam, ada kutunya. Kalau seperti ini disalurkan tidak layak untuk di konsumsi,” kata Bupati dalam keteranganya di sela-sela pengecekan di Gudang Sokaraja, kemarin.

Atas temuan itu, dia minta pihak Bulog agar menyortir saat distribusi raskin pada bulan-bulan berikutnya. Untuk pengadaan ke depan, masalah kualitas diminta lebih ditingkatkan dan diawasi ketat saat pengadaan, terutama saat pembelian dari kalangan rekanan maupun saat penyimpanan. Sebagai bentuk keprihatinan dan empati kepada penerima raskin, Bupati menyatakan akan ikut mengkonsumsi beras dari Bulog yang biasa untuk jatah warga miskin. Komsumsi itu akan dilakukan tanpa batas waktu sampai ada perbaikian kualitas beras berikutnya. ”Sebagai rasa keprihatinan atas kondisi beras yang seperti ini, mulai hari ini (kemarin) saya akan mengkonsumsi raskin. Saya juga minta seluruh karyawan Bulog harus mengkonsumsi beras yang ini. Jangan terus pakai beras yang kualitas bagus atau yang baru panen sebelum ada perbaikian kualitas,” pintanya.

Untuk membuktikan raskin tersebut masih layak konsumsi, rombongan Bupati dan pihak Bulog makan nasi raskin yang ditanak di Gudang Cindaga. Dalam kesempatan itu, Husien mengakui ternyata rasannya juga enak dan aman di konsumsi. Bupati menyatakan, pada penyaluran raskin bulan-bulan berikutnya akan dilakukan pengecekan lebih dulu sebelum didistribusikan.

Hal itu untuk mencegah agar beras yang kualitasnya tidak layak konsumsi, tidak ikut disalurkan ke masyarakat. Lama Disimpan Kepala Sub Divre IV Banyumas, Rudi Amran, mengatakan penurunan kualitas disebabkan karena beras di gudang tersebut disimpan dalam waktu lama. Saat pengadaan kualitasnya juga cukup bagus.

Rata-rata yang tersisa tersebut hasil pengadaan Juni-Juli tahun lalu. Selama ini upaya untuk menjaga kualitas di gudang terus dilakukan. ”Beberapa karung memang ada yang kualitasnya menurun, tapi secara keseluruhan masih layak konsumsi. Saat didistribusikan kalau ada yang rusak bisa langsung ditukar dengan kualitas yang lebih baik,” katanya.

Pihaknya juga siap memperbaiki kualitas pada pengadaan berikutnya. Upaya tersebut akan dilakukan dengan cara melibatkan pihak Pemkab untuk ikut mengawasi dalam pengadaan dari rekanan maupun saat penyimpanan di gudang. Disinggung soal stok, katanya, saat ini masih cukup untuk empat bulan ke depan. Stok sampai kemarin masih ada sekitar 27.000 ton. Jumlah tersebut dinilai masih sangat mencukupi untuk jatah raskin di Banyumas sebanyak 6.229.995 kg. Termasuk untuk persediaan cadangan, misalnya, untuk bencana alam maupun kebutuhan darurat atas permintaan dari pemerintah.

Humas Bulog Sub Divre IV Banyumas, M Priyono, mengatakan saat ini stok beras di gudang Bulog relatif lebih banyak dengan stok yang ada di pasaran. Hal itu karena di wilayah Banyumas dan sekitarnya baru panen sporadis. Panen raya diperkirakan mulai akhir Maret mendatang. ”Kalau soal stok dengan yang ada di pasaran saat ini masih banyak di gudang Bulog, tapi tidak bisa asal kita keluarkan. Kita mengeluarkan kalau ada pengajuan atau permintaan dari pemerintah,” ujarnya.(G22-17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar