Selasa, 03 Maret 2015

70 Ton Raskin 22 Desa di Pante Bidari Raib

Selasa, 3 Maret 2015

* Beras Ditebus Petugas Kecamatan di Bulog

IDI - Diperkirakan mencapai 70 ton lebih beras untuk warga miskin (Raskin) jatah 22 desa tahun 2014 di Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, telah raib. Padahal beras itu telah ditebus dari Bulog oleh petugas kecamatan, Nurmala, yang juga Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di kecamatan itu. Akibatnya, para keuchik di 22 desa itu sudah tak tahan lagi, karena setiap hari didatangi warga mempertanyakan raskin 2-5 bulan jatah tahun 2014 yang belum disalurkan.
Camat Pante Bidari, Aceh Timur, M Nasir, terkait raibnya raskin tersebut kepada Serambi Senin kemarin menyebutkan, jumlah warga penerima raskin dari 22 desa dari 23 desa yang ada di kecamatan itu adalah 1.815 Kepala Keluarga (KK). Katanya, terbongkarnya raskin jatah tahun 2014 yang tak disalurkan itu, ketika banjir melanda Aceh Timur, Desember 2014 lalu.
“Ketika kami menyalurkan beras bantuan dari Pemkab ke desa-desa warga menanyakan beras raskin jatah 2014 yang belum mereka terima. Saya terkejut karena beras itu telah selesai ditebus di Bulog,” ujar M Nasir. Berdasarkan laporan masyarakat itu, Camat Nasir mengaku langsung mempertanyakan pada penyalur raskin kecamatan Nurmala, tapi jawaban yang diperoleh berbelit-belit.
Merasa ada keanehan, Camat Pante Bidari itu juga langsung memerintahkan Sekretaris Camat (Sekcam) dan Kasi Kesra bersama Nurmala untuk menanyakan hal itu ke Bulog. “Saat itu Nurmala tak bisa berkutik lagi, setelah Bulog menunjukkan bukti penyaluran raskin tersebut,” jelas M Nasir.
Selanjutnya, kata Camat Pante Bidari itu, pihaknya segera melaporkan ke Bupati Aceh Timur. Setelah itu Pemkab Aceh Timur menurunkan tim untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di hadapan tim Pemkab Aceh Timur itu Nurmala berjanji akan membayar atau menyicil penyaluran raskin tersebut.
Sementara hasil dari mediasi tim dari Pemkab, dengan petugas penyalur raskin Pante Bidari, melahirkan sebuah perjanjian dari Nurmala dalam selembar surat tertanggal 23 Januari 2015. Dalam surat itu Nurmala berjanji akan menggantikan secara bertahap raskin tersebut. Tahap pertama yaitu dalam jangka 2 bulan akan digantikan sebanyak 20 ton, dan tahap selanjutnya dalam jangka 6 bulan akan digantikan 55,225 ton, dari total raskin yang digelapkan 70 ton lebih. Namun, hingga kini raskin itu belum diganti oleh Nurmala.
Wartawan Serambi yang coba mengkonfimasi masalah itu pada Nurmala Senin kemarin, ternyata Nurmala tidak masuk kantor. Ketika dihubungi via telepon tidak diangkat, dan SMS juga tak dibalas.(c49)

http://aceh.tribunnews.com/2015/03/03/70-ton-raskin-22-desa-di-pante-bidari-raib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar