Jumat, 27 Februari 2015

Wakil Wali Kota Banjar: Kembalikan Raskin Jelek ke Bulog

Kamis, 26 Februari 2015

BANJAR, (PRLM).- Rumah tangga sasaran penerima beras untuk rakyat miskin, mengeluh rendahnya kualitas raskin jatah bulan Februari. Beras jatah yang diterimanya cenderung berwarna kuning kehitaman dan bau apek, ditambah dengan banyaknya bulir beras patah atau broken.

Wakil Wali Kota Banjar Darmadji Prawirasetia mengaku baru mendapatkan infromasi tentang mutu raskin jelek. Untuk memastikan, kualitas raskin, dia meminta aparatnya membuat laporan berikut bukti.

"Raskin yang kualitasnya jelek segera dikembalikan ke Bulog. Kami juga minta diganti dengan raskin yang berkualitas bagus sesuai standar atau layak dimakan. Kami komplain," tuturnya, KAmis (26/2/2015).

Dari empat kecamatan di Kota Banjar, raskin kualitas jelek itu ditemukan di wilayah Kecamatan Banjar dan Kecamatan Purwaharja. Bahkan beberapa warga yang sebelumnya menerima raskin, mengembalikan beras jatah, dengan maksud agar ditukar dengan raskin yang berkualitas lebih baik.

Pantauan di Dusun/Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kamis (26/2/2015) dari 29 karung raskin, masing-masing berisi 15 kilogram, kondisinya jelek. Bahkan ada beberapa karung raskin yang dipasok oleh mitra Bulog asal Kabupaten Ciamis, yang dinilai sangat jelek.

"Raskin yang bulan Januari warnanya lebih bagus, akan tetapi banyak sekali beras yang sudah bubuk (menjadi tepung). Yang sekarang warnanya kuning kehitaman dan banyak gabahnya," ungkap Ny. Ihat.

Usai mengambil jatah raskin di rumah kepala Dusun Balokang, dia mengegaskan bahwa raskin yang diterimanya lebih jelek dibandingkan jatah raskin bulan Januari. Melihat kondisi yang ada, dia menegaskan raskin yang diterima tidak langsung bisa dimasak, akan tetapi terlebih dahulu kembali digiling.

"Tidak bisa langsung dimasak, harus digiling ulang lagi, biar lebih bersih dan apeknya hilang. Biaya menggiling raskin Rp 5.000 per 10 kilogram," katanya.

Berkenaan dengan jatah raskin, Kepala Dusun/Desa Balokang, Emen, yang didampingi Ny.Titin Suryati (60) petugas yang membagi raskin, menyatakan hanya pasrah dengan raskin yang diterimanya.

Sebanyak 29 karung raskin tersebut bakal dibagikan kepada warga miskin penerima raskin di RW 2/ RT 44, 45, 46, 47 dan 48.

"Jatah Januari lebih putih, tetapi banyak bubuk (beras menjadi tepung). Sedangkan yang Februari agak kehitaman dan banyak bulir beras yang pecah. Kutu tidak ada," ungkapnya.

Sebelum diserahkan kepada penerima manfaat, raskin tersebut dikemas dalam tas keresek dengan berat 9 kilogram dan 6 kilogram.

Dia menyesalkan raskin dengan kualitas rendah itu tetap didistribusikan kepada warga. Emen juga menyatakan pengawasan yang lemah menyebabkan raskin dengan kualitas jelek itu tetap dikirim warga.

"Memang gratis, akan tetapi kualitas tetap harus mendapat perhatian. Apalagi yang menikmati itu dari kalangan warga tidak mampu, sehingga daripada tidak makan, meski pun jelek, ya tetap diterima," katanya. (nurhandoko wiyoso/A-88)

http://www.pikiran-rakyat.com/node/317827

Tidak ada komentar:

Posting Komentar