Kamis, 05 Februari 2015

Bulog Bagikan Beras Berkutu

Kamis,  5 Februari 2015

NGADIROJO – Koloni gurem (kutu kecil) dan kutu beras ditemukan di antara tumpukan karung beras di gudang Bulog Ngadirojo, kemarin (4/1). Meski demikian, Bulog mengklaim beras yang ada di dalam karung masih layak konsumsi. Dalihnya, koloni gurem tersebut hanya memakan kulit ari beras.

Keberadaan gurem dan kutu berasa itu ditemukan tim dari Pemkab Wonogiri ketika melakukan inspeksi (sidak) di gudang Bulog Ngadioro, kemarin siang. Tim tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri Suwartono. Inspeksi itu dilakukan untuk memastikan kesiapan Bulog dalam distribusi raskin Senin mendatang (9/1).

Meski menemukan koloni gurem dan kutu beras, Suwartono mengatakan, pada dasarnya beras tersebut masih layak konsumsi. Dia juga menganggap keberadaan gurem dan kutu itu hal yang wajar, karena beras tersebut sudah sekitar delapan bulan disimpan dalam gudang.

“Menurut informasi dari Bulog tadi, beras tersebut masih layak konsumsi. Gurem itu tidak memakan beras. Tapi hanya memakan kulit ari. Itu di dalam beras kan ada katulnya. Yang dimakan gurem itu katulnya. Itu kan gurem. Bukan uler atau thothor,” katanya.

Meski demikian, dia menyatakan, pemerintah akan meminta bulog menjamin beras yang akan dibagikan tersebut benar-benar layak konsumsi. Bahkan, Suwartono menganjurkan agar masyarakat menolak untuk menerima raskin jika memang kualitasnya jelek. Dia minta masyarakat segera mengembalikan beras itu secara berjenjang melalui kelurahan, kecamatan dan kemudian ke Bulog untuk ditukarkan.

Kepala Gudang Bulog Ngadirojo Sugeng Riyanto mengatakan beras yang akan disalurkan ke keluarga miskin itu masih layak untuk dikonsumsi. Koloni gurem yang ditemukan di antara tumpukan karung raskin di gudangnya tersebut bukan merupakan hama yang berbahaya.

Menurut Sugeng, gurem itu hanya memakan kulit ari beras saja. Tidak sampai memakan inti dari beras tersebut. “Tidak berbahaya. Yang berbahaya adalah rezoperta atau kutu pemakan beras, sehingga beras bisa remuk,” katanya.

Pantauan koran ini, raskin yang ada di Gudang Bulog Ngadirojo tersebut nyaris memenuhi gudang yang memiliki kapasitas tampung 4.000 ton tersebut. Beras yang itu ditata hingga nyaris setinggi empat meter. Banyaknya karung beras itu membuat inspeksi tak bisa dilakukan secara menyeluruh.

Pemeriksaan kualitas beras tersebut hanya dilakukan pada sampel yang mudah dijangkau. Sehingga tidak ada jaminan apakah beras yang ada di tumpukan bagian dalam kondisinya lebih baik atau malah sebaliknya.

Secara terpisah, sejumlah masyarakat mengaku khawatir dengan kondisi beras bergurem itu meski ada pernyataan layak konsumsi dari Dinas Sosial dan Bulog. Mereka mengaku akan merasa lebih aman jika berasa yang mereka terima bebas gurem dan kutu.

“Kalau memang memungkinkan, untuk menjamin keamanan dan kelayakan konsumsi beras itu, kami minta kesediaan bulog dan pejabat pemkab untuk demo memasak raskin dan mengonsumsinya. Kalau memang aman, kami tentu akan merasa nyaman untuk menerima beras itu,” kata Muji, penerima raskin asal Wonogiri. (aw/nif/bun)

http://www.radarsolo.co.id/daerah/wonogiri/1221-bulog-bagikan-beras-berkutu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar