Rabu, 27 Agustus 2014

Warga Cireng Tolak Raskin

Rabu, 27 Agustus 2014

RUTENG, TIMEX - Warga Desa Cireng Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai menolak alokasi beras untuk masyarakat miskin (raskin) bagi ratusan penerima. Mereka mengembalikan raskin ke kantor Subdivre Ruteng.
Pasalnya, jatah raskin tersebut tidak sesuai karena sudah disunat oleh pihak tertentu. "Kita kembalikan saja raskin tersebut ke kantor Bulog dalam karung tertulis 15 kg tetapi banyak karung berlubang, sehingga diduga beratnya tidak sesuai," kata Markus Jenaru, salah satu warga kepada Timor Express, Senin (25/8).
Dikatakan, Jumat (22/8) lalu, petugas Bulog Ruteng mengantar jatah raskin untuk 159 orang penerima di desa itu. Sebelum diserahkan, petugas membuat berita acara dan ditandatangani oleh kepala desa. Namun setelah dicek, ternyata banyak karung berlubang dan beras sebagian besar tidak sesuai takarannya.
Karena itu, Sabtu 23 Agustus lalu warga melaporkan kasus tersebut ke Bagian Ekonomi Setda Manggarai kemudian disarankan untuk menyampaikan langsung ke Bulog Ruteng.
"Karena itu, kami antar kembali semua beras tersebut, sebab tidak sesuai takaran yang tertera," ujarnya.
Dikatakan, warga menduga beras tersebut telah disunat oleh pihak tertentu baik di gudang maupun dalam perjalanan ke Desa Cireng. Karena itu, warga meminta agar memperhatikan persoalan seperti ini sehingga tidak merugikan masyarakat.
Terpisah, Kepala Subdivre Ruteng, Imanuel Louk membenarkan hal itu. Dikatakan, warga mengembalikan raskin yang karungnya sudah bocor. Memang kelihatan ada kekurangan berat.
Imanuel menegaskan, semua jatah raskin untuk warga sebanyak 159 orang penerima diganti seluruhnya. "Benar ada pengembalian dan kita ganti seluruhnya beras tersebut," ujarnya.
Dikatakan, jumlah beras yang dialokasikan sebanyak 14,320 kg jatah raskin dari Juli sampai Desember tahun ini. “Karena ada penolakan, maka seluruhnya kita ganti apalagi sebagian besar masyarakat penerima menolak raskin yang bocor tersebut,” ujarnya.
Anggota DPRD Manggarai, David Suda meminta Subdivre Ruteng tidak menyalurkan beras yang tidak sesuai takaran. Jika sudah ada indikasi karung bocor atau berat bersihnya kurang, maka Bulog tidak perlu menyalurkan, sebab berisiko bagi masyarakat. "Kalau sudah ada karung yang bocor, maka tidak perlu dibagikan kepada warga karena yang jelas beratnya tidak sesuai," katanya. (kr2/ays)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar