Senin, 14 Juli 2014

PERUM BULOG BONDOWOSO DISTRIBUSIKAN BERAS BUSUK

Minggu, 13 Juli 2014

BONDOWOSO (Suara Publik)-Perum Bulog Bondowoso memang keterlaluan. Bantuan raskin di Desa Sumber Kemuning Kecamatan Tamanan kabupaten Bondowoso, tak layak di konsumsi. Masalahnya, selain bau apek, kondisi beras hancur, banyak kutu dan warna kebiru-biruan.

Meski demikian, beras tersebut bagi sebagian warga tetap dikonsumsi. Sebab tak ada lagi yang bisa dimasak, ada juga yang diberikan kepada hewan ternaknya, dan ada sebagian yang dijual.

Hal ini dibenarkan oleh plt.Kepala Desa Sumber Kemuning Ahmad Zaini. Ia mengatakan, sebagian besar bantuan berupa beras kepada rakyat miskin ini berbau apek, hancur dan banyak kutu, serta berwarna kebiru-biruan, tetapi ada juga yang hanya hancur dan berbau apek.

Selama ini kualitas beras miskin diperuntukkan kepada masyarakat miskin memang selalu berbau apek, hancur dan berwarna kusam, tetapi karena warga miskin sangat membutuhkan, meskipun kondisi demikian, tetap dikonsumsi,” kata Zaini.

Warga Desa Sumber Kemuning, Evi, penerima bantuan raskin mengungkapkan kekesalannya. Beras yang dia dapatkan tak layak untuk dimakan, terpaksa beras tersebut digunakan untuk pakan ternak.

“Kami ini manusia, bukan hewan yang diberi beras yang tidak layak dimakan manusia seperti ini. Coba kasus ini terjadi kepada keluarganya orang-orang Bulog, pasti juga sama seperti apa yang kami rasakan di desa,” ucapnya.

Sementara itu, Rohimah yang juga salah satu penerima bantuan raskin mengeluh. Pasalnya, beras yang dinanti-nanti ternyata tak layak untuk dikonsumsi. Sehingga dirinya merasa dihina oleh Bulog dan Pemerintah.

"Saya memang orang miskin pak, tapi saya juga tidak mau diperlakukan seperti ini, tolong orang miskin seperti kami jangan dihina seperti itu, kami memang butuh beras buat makan akan dan keluarga, tapi kalau beras seperti ini adalah penghinaan bagi kami orang miskin di desa,” keluhnya.

Ketika sejumlah wartawan akan melakukan konfirmasi tentang beras miskin yang tak layak dikonsumsi kepada pihak Bulog, tak ada satupun yang mau memberikan komentar, baik kepala Bulog sendiri, humas bahkan pihak gudang pengiriman Bulog.

Pantauan Suara Publik, di Desa Sumber Kemuning sendiri ada 1.580 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan beras miskin sebanyak 7,5 kg setiap bulan. Masyarakat berharap beras miskin yang dikonsumsi kualitasnya lebih baik dari sebelumnya.

Sementara itu, H. Irwan Bachtiar Rachmat. wakil Ketua DPRD Bondowoso, menganggapi temuan raskin yang tidak layak dimakan manusia, mengakui sangat prihatin dan tidak terima atas perlakukan pemerintah kepada masyarakat miskin.

“Pada prinsipnya pemerintah membantu masyarakat miskin untuk sehat dan untuk hidup. Jadi Negara membantu masyarakat untuk makan yang berupa raskin ini memang berasnya harus berkualitas bagus. Dan saya yakin beras yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat adalah beras yang menyehatkan. Sudah tentu kualitasnya harus bagus,” kata Ketua DPC PDIP Bondowoso ini.

Irwan, menambahkan, jika beras yang diberikan kepada masyarakat sudah busuk atau beras yang tidak layak dimakan, maka hal ini merupakan penyalahgunaan wewenang yang luar biasa. Perum Bulog Bondowoso harus bertanggung jawab termasuk juga bagian pelayanan di dinas terkait.

”DPRD Bondowoso segera melakukan klarifikasi, kalau betul kenyataan beras di lapangan yang diberikan kepada masyarakat itu memang tidak layak, maka DPRD segera memberikan bentuk rekomendasi kepada bupati dan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan,” tegasnya. (her)

http://suara-publik.com/berita-1118-perum-bulog-bondowoso-distribusikan-beras-busuk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar