Rabu, 16 Juli 2014

Aneh, Kalau Bulog Tak Tahu Aturan Menperindag

Selasa, 15 Juli 2014

Zulkarnaen Ajak DPRD Kota Pontianak Bentuk Pansus

Pontianak. Anggota Komisi B yang membidangi ekonomi DPRD Kalbar, Zulkarnaen Siregar SH MH menganggap Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalbar tidak transparan dalam proses pengadaan gula ke Kalbar. Terlebih gula yang diimpor Bulog melalui CV Agro Abadi berasal dari Thailand yang juga banyak beredar di Kalbar dengan cara ilegal.

“Saya menyesalkan kalau memang betul Bulog tidak mengetahui aturan yang dibuat Kementerian Perdagangan, ini sangat-sangat aneh. Sedangkan Bulog itu seharusnya berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengimpor kebutuhan pangan, khususnya gula,” kata Zulkarnaen menjawab Harian Rakyat Kalbar, Senin (14/7).

Legislator Partai Golkar itu mengaku geram atas tindakan Bulog Kalbar, karena gula yang asal Thailand yang beredar saat ini mengancam kesehatan masyarakat. Sebab gula tersebut mestinya untuk industri, malah dikonsumsi masyarakat.

“Apalagi berkaitan dengan rafinasi yang tidak boleh dikonsumsi masyarakat secara langsung. Sementara Bulog menyatakan itu untuk konsumsi masyarakat menghadapi lebaran. Nah ini berarti Bulog sudah menyalahi aturan, sama dengan ingin membunuh rakyat Kalbar,” tegasnya.

Politisi Kota Pontianak ini mengajak jajaran DPRD Kalbar maupun Kota Pontianak untuk membentuk panitia khusus (Pansus), guna menuntaskan praktik penyelundupan gula ilegal di Kalbar, khususnya di Kota Pontianak. Dengan adanya kewenangan Bulog yang memfasilitasi para pengusaha gula di Kalbar, berpotensi besar dimanfaatkan oleh pengusaha lainnya untuk memasok gula ilegal ke Kalbar.

“Ini sangat kita sesalkan kenapa Bulog tidak memerhatikan hajat hidup orang banyak, tentang kesehatan nyawa manusia. Sebaiknya kita di Kalbar khususnya DPR Kota Pontianak dan provinsi sekarang membentuk Pansus, menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Jangan biarkan lagi perampok-perampok berkeliaran di Kalbar, jangan biarkan penyelundup-penyelundup bisa hidup di Kalbar,” tegas Zulkarnaen.

Zulkarnaen mengapresiasi kinerja dan komitmen Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulystianto yang berani mengusut sejumlah kasus kejahatan ekonomi, meski baru menjabat beberapa bulan di Kalbar.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kapolda yang baru ini. Kapolda yang tegas seperti ini yang kita harapkan. Tapi jangan sampai ketegasan Pak Kapolda itu dilunturkan oleh oknum-oknum pejabat pemerintah yang tidak benar di Kalbar ini,” ucapnya.

Zulkarnaen meminta aparat penegak hukum lainnya di Kalbar juga tidak berpangku tangan. Sehingga kejahatan penyelundupan barang ilegal dapat diminimalisir. Sebab begitu banyak celah untuk memasukkan barang ilegal, karena geografis Kalbar berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia.

“Kota Pontianak ini sudah menjadi sarangnya penyamun, penyelundup gula. Tapi dengan masuknya Kapolda baru ini, saya acungkan jempol. Jangan pernah diam terhadap indikasi-indikasi kejahatan. Lawan perampok-perampok uang negara, termasuk Bulog kalau memang salah. Kita angkat kasus ini ke permukaan agar diproses secara hukum dan saya berharap Kapolda Kalbar ikut menyoroti impor gula Thailand yang dilakukan Bulog Kalbar ini,” kata Zulkarnaen.

Laporan: Andreas

Editor: Hamka Saptono

http://www.rakyat-kalbar.com/patroli/150714/aneh-kalau-bulog-tak-tahu-aturan-menperindag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar