Sabtu, 10 Mei 2014

Sepak Terjang Mafia Pupuk & Pangan

Selasa, 6 Mei 2014

Sepak terjang MAFIA PUPUK atau MAFIA PANGAN Indonesia sudah sangat mengerikan. Mereka adalah penyebab utama kehancuran produksi tanaman pangan Indonesia. Mafia Pupuk merupakan penyebab utama meningkatnya kemiskinan para petani Indonesia dan puluhan juta keluarganya. Data statistik petani Indonesia berjumlah 28 juta jiwa & beserta seluruh anggota keluarganya total 97 juta jiwa atau sekitar 40% dari jumlah penduduk Indonesia.

Mafia Pupuk penyebab utama melonjaknya impor produk pertanian pangan (beras, kedelai, jagung, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran – sayuran, dan lain-lain) Mafia Pupuk penyebab utama jebolnya APBN akibat subsidi ketahanan pangan yang setiap tahun meningkat cenderung meningkat.

Berdasarkan pagu anggaran subisdi pupuk tahun 2013 dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2012 tentang APBN tahun 2013 Nomor 15 tahun 2013 tentang APBN Perubahan tahun 2013 di tetapkan sebesar Rp 15,83 trilliun. Dengan perhitungan subisdi pupuk, maka alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2013 sebanyak 9,25 juta ton. Untuk tahun 2014, subsidi pupuk dinaikan menjadi Rp. 21 triliun dengan alokasi kebutuhan 7,78 juta ton.

Alokasi subsidi pupuk setiap tahun melalui APBN tidak membawa rahmat, tetapi membawa bencana. Menteri Pertanian Suswono bersikap plin plan. Enam bulan lalu mengusulkan agar subsidi pupuk dihapus saja dari APBN dan anggaran subsidi pupuk itu dialihkan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian yang sekarang mengalami kerusakan di berbagai wilayah Indonesia. Usulan untuk menghapus subsidi pupuk selalu mengemuka setiap tahun, namun tetap tidak pernah dilaksanakan oleh pemerintah. Diduga, pernyataan menteri tentang rencana penghapusan subsidi pupuk itu hanya merupakan pancingan, tekanan atau sinyal agar BUMN Pupuk seperti PT PUSRI bersiap – siap menaikan alokasi suap kepada sang menteri pertanian tersebut. Praktek seperti ini sudah menjadi rahasia umum : subsidi pupuk hanya jadi bancaan korupsi, mulai dari tingkat menteri, dirjen, direksi BUMN Pupuk, distributor, penimbun, penyelundup hingga ke tingkat kelompok tani.

Pupuk Non Organik Merusak Kesuburan Lahan

Lebih dari itu Mafia Pupuk adalah penyebab utama hancurnya kesuburan 5.7 juta hektar lahan sawah di Indonesia, terutama karena terkontaminasinya lahan pertanian dengan bahan kimia berbahaya. Kesuburan lahan menghilang, sawah dan ladang malah menjadi beracun.

Mafia Pupuk selalu melakukan penyelundupan pupuk bersubsidi ke luar negeri yang mengakibatkan negara dan petani rugi triliunan per tahun, Mafia Pupuk ini juga kerap bermain kotor di jaringan distribusi pupuk nasional yang menyebabkan terjadinya kelangkaan pupuk setiap dimulai musim tanam.

Mafia Pupuk menghancurkan setiap ada program penyuburan lahan sawah dan program peningkatan produksi pertanian yang diusulkan melalui produk pupuk non kimia atau pupuk organik, dekomposer dan sejenisnya. Jangan harap produk – produk unggulan, terbaik dan efektif dalam meningkatkan kesuburan lahan dengan penggunaan produk pupuk non kimia akan pernah berhasil.

Mafia pupuk inilah sesungguhnya musuh utama pemerintah dan petani. Merekalah penyebab kegagalan peningkatan produksi pangan Indonesia, sehingga melanggengkan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan pangan, yang menguras devisa negara serta mempermalukan bangsa Indonesia yang mengklaim negaranya sebagai negara agraris.

Mafia Pupuk adalah musuh utama negara yang mnghancurkan ketahanan dan kedaulatan Pangan RI selama hampir 30 tahun terakhir sejak Indonesia pernah mencatat prestasi swasembada pangan.

Mafia pupuk penyebab negara Indonesia menjadi rentan dan lemah di sektor pangan, tak mampu mengurangi kemiskinan petani dan keluarganya, menguras APBN melalui peningkatan anggaran bantuan sosial untuk rakyat miskin Indonesia yang notabene mayoritas adalah keluarga petani.

Mengindentifikasi Mafia Pupuk

Siapakah mereka para mafia pupuk yang seharusnya menjadi musuh bangsa No. 1, penjahat kelas berat dan pantas dihukum mati ?

Secara umum Mafia Pupuk Indonesia adalah para pejabat tinggi kementerian pertanian, mulai dari level menteri, dirjen, direktur hingga pejabat eselon V yang membuat atau terlibat dalam penerbitan kebijakan dan peraturan di sektor pertanian, khususnya pupuk.

Mafia pupuk berikutnya adalah direksi dan pejabat – pejabat di BUMN Pupuk : PT. Pusri, PT. Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT. Petrokimia Gresik dan BUMN penunjangnya.

Mafia Pupuk berikutnya adalah pejabat – pejabat kementerian BUMN bidang agrobisnis dan industri pangan. Menyusul mafia pupuk yang menyamar menjadi pimpinan dan anggota komisi IV dan VI DPR, para pimpinan dan anggota badan anggaran DPR. Cukup ? Tidak !

BUMN pelaksana, penyalur atau distributor seperti PT. Sang Hyang Seri, PT. Pertani, Perum BULOG, PT, Bhanda Ganda Reksa, dan perusahaan distributor swasta juga dikategorikan sebagai mafia pupuk bila mana mereka melakukan penyimpangan bertujuan memperkaya diri dari pupuk bersubisdi.

Tak ketinggalan aparat kepolisian, kejaksaan bahkan KPK yang selama ini tidak pernah serius membasmi tuntas koruptor pupuk, terutama pada pupuk bersubsidi.

Mereka pantas mendapat hukum seberat – beratnya karena perbuatan korup mereka berakibat fatal, merugikan negara, menghancurkan kedaulatan dan ketahanan pangan, meningkatkan kemiskinan pada mayoritas rakyat petani Indonesia.

Profil Mafia Pupuk

Mari kita bahas satu per satu profil Mafia Pupuk dan modus operandi mereka dalam menghancurkan ketahanan pangan indonesia.

Pertama, mari kita cermati subsidi pupuk & ketahanan pangan pada APBN. Tahun 2013 subsidi pupuk Rp. 15.8 triliun, tahun 2011 Rp. 19 Triliun, tahun 2012 Rp. 17 triliun dan tahun 2014 sebesar Rp. 21 triliun.

Anggaran subsidi pupuk pada APBN tersebut belum termasuk alokasi Rp. 2 Triliun dana cadangan yg dianggarkan Kementerian Keuangan dan di luar subsidi energi. Kita ketahui bahwa untuk memproduksi pupuk non organik dibutuhkan Bahan Bakar Gas yang luar biasa besar yang harganya juga disubsidi oleh negara melalui APBN.

Jadi subsidi uang rakyat/negara untuk program ketahanan pangan total lebih dari Rp. 60 triliun per tahun. Subsidi No. 2 terbesar setelah subsidi BBM. Itu sebabnya, dulu Wapres JK pernah marah besar ketika mengetahui betapa besarnya subsidi pangan di Indonesia tetapi tetap tidak mampu mewujudkan RI mencapai swasembada pangan. Sampai akhirnya Wapres JK meminta subsidi pupuk dan pangan sekitar Rp. 60 triliun itu sebaiknya dihapuskan saja, dari pada menjadi sumber korupsi para mafia pupuk / mafia pangan.

Lebih ekstrim JK mengatakan lebih baik anggaran subsidi pangan sebesar itu dialihkan untuk biaya impor pangan. Namun, terbukti rencana JK tersebut kandas. Gagal karena dikalahkan oleh mafia pangan/pupuk yang tangan kekuasaanya sampai ke istana presiden, kediaman cikeas, DPR dan partai – partai.i

Kembali ke Mafia Pupuk/pangan Indonesia, dapat diindentifikasi sebagai berikut :

Menteri Pertanian RI Suswono. Dia adalah mafia pupuk utama Indonesia, Suswono kader PKS ini awalnya adalah ketua komisi IV, sebelumnya pengusaha pupuk & importir sapi. Suswono semulanya hanya mafia kecil menjelma jadi mafia pangan raksasa seiring peningkatan karirnya sebagai menteri pertanian.



Setara dengan menteri pertanian, Indonesia pernah mencatat nama mafia pupuk terkemuka tiada duanya, dialah Jusuf Wangkar alias Jusuf Gunawan alias Jusuf Mawengka alias Jusuf Gunawan Wangkar alias Jusuf. Dia adalah staf khusus presiden bidang pangan dan energi, sebelum dipaksa berhenti karena korupsi pupuk, beras, benih, dan pangan lainnya diungkap akun twitter Triomacan2000 dan Hilmi Aminuddin dalam kesaksiannya di KPK pada Mei 2013 lalu.

Jusuf adalah adik kandung Kasan mafia pengadaan senjata dan alutista TNI. Mereka bersahabat dengan SBY dan keluarga Cikeas sejak puluhan tahun lalu, ketika Kolonel SBY menjabat Danrem di Yogyakarta.

Tak mau ketinggalan, Lydia istri Jusuf Wangkar bersama mantan kepala BULOG yang bahu membahu membantu korupsi pada impor beras dari vietnam, thailand, dan india. Mereka membuka perusahaan di sana untuk mengumpulkan beras ketika musim panen, dan kemudian stok beras mereka yang dibeli BULOG untuk diekspor ke Indonesia setelah mark up harga dan manipulasi kualitas. Kerugian negara sekitar Rp. 7 triliun sejak mereka berkolusi jadi mafia beras impor.

Mafia Pupuk berikutnya adalah Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI Soemarjo Gatot Irianto. Dia mafia licik dan sangat korup. Jika Mentan Suswono banyak terima suap dari pengusaha / produsen pupuk non organik seperti PT. Acidatama cs, Dirjen Gatot Irianto modusnya berbeda.

Gatot disamping rutin meminta suap dari pengusaha pupuk, juga adalah komisaris utama BUMN PT petrokimia Gresik, bermain kotor pengadaan fosfat impor, terutama Jordania, yang merupakan negara pengekspor fosfat (bahan baku pupuk) terbesar ke Indonesia. Modus korupsi Gatot antara lain menggelembungkan harga (dimark up) memanipulasi spesifikasi, mengutip fee dari importir2 fosfat.

Dirjen Gatot Irianto ini sering bolak balik ke Jordania temui BUMN setempat & perusahaan fosfat terbesar di Jordania. Kolusinya diatur di Jordania sehingga jauh dari penciuman KPK yang tumpul dan mata KPK yang rabun.

Tokoh Mafia Pupuk di Kementan berikutnya adalah Aziz Hidayat, sang Irjen Kementan RI ini juga komisaris utama di BUMN PT. Shang Hyang Seri. Tugas Aziz Hidayat ini adalah mengamankan semua praktek mafia, korupsi dan suap di Kementan RI. Maklum tupoksinya adalah pengawasan. Mengawasi kalau – kalau kejaksaan atau KPK sesekali pengen bertandang ke Kementan.

Tiga Pejabat Tinggi Kementan inilah : Menteri Pertanian Suswono, Dirjen Saprotan Soemarjo Gatot Irianto dan Irjen Aziz Hidayat yang dijuluki sebagai 3 DON MAFIA Pupuk /Pangan Indonesia.

Mereka adalah penyebab utama kehancuran ketahanan pangan Indonesia, kecuali Jusuf stafsus SBY dan Komut BULOG, level kebejatan ketiga pejabat tadi lebih tinggi dari mafia – mafia pangan lain.

Sedangkan Jusuf si stafsus presiden yang sudah mundur karena korupsi tapi tetap aman karena dilindungi KPK, levelnya hanya bisa dikalahkan oleh Soetarto Alimoeso, Direktur Utama BULOG Raja Korupsi Beras Indonesia Raya, teman sekolah Presiden SBY semasa SMA dulu.



Kita bahas Soetarto Alimoeso. Dia adalah mantan Dirjen Tanaman Pangan. Sangat sakti karena teman SMA & sohib dekat SBY. Saking sakti & hebatnya Soetarto Alimoeso, KPK – POLRI – Kejagung – Mentan RI bahkan Menteri BUMN RI pun tak berani sama Soetarto. Takuuut ! Itu sebabnya, korupsi gila-gilaan di BULOG terutama terkait impor beras, beras raskin, distribusi beras dll, aman tak terungkap.

Soetarto Alimoeso juga jadi tempat cari jabatan & perlindungan bagi direksi2 BUMN Pangan & Pupuk. Banyak antek-anteknya di BUMN – BUMN. Bahkan Dirjen Gatot yang pernah bolak balik dipanggil KPK pun bisa diamankan oleh Soetarto Alimoeso ini. Sakti Mandraguna kayak Gatot Kaca.

Terakhir mega korupsi di BUMN PT. Shang Hyang Seri dan PT. Pertani sebesar Rp. 1.2 Triliun & Rp. 800 Milyar (pupuk & benih) bisa diamankan, BULOG memang terkenal sejak jaman Orba sebagai mesin uang penguasa. Patner utama cuci uang korupsinya adalah Bank Bukopin.

Kembali ke Mafia Pupuk/Pangan RI, mereka sebenarnya adalah Pengkhianat2 Negara No. 1. Lebih kejam & zalim dibandingkan PKI dulu. Mafia2 Pupuk ini sudah berkuasa sejak puluhan tahun lalu. Akarnya sudah menjalar kemana – mana. Siapa pun regimnya, termasuk SBY bisa mereka beli.

Lahan sawah Indonesia yang lebih 5.7 juta hektar sudah lama sakit parah dicecoki pupuk2 kimia. Lahan sawah makin tak subur, kurus & beracun. Setiap ada usaha atau program utk menyuburkan kembali lahan sawah yang sudah tidak produktif itu, selalu dihancurkan para Mafia Pupuk.

BUMN2 Pupuk & pengusaha Pupuk seperti (acidatama, Is Hartanto, Josua dll) bersatu padu menghancurkan program2 penyehatan lahan sawah RI. Bagi mereka, lahan sawah yang sakit dan sudah tidak produktif TIDAK BOLEH disuburkan kembali, apalagi menggunakan pupuk organik. Lahan Sawah yang sakit & kurus itu dipaksa untuk terus menerus memakai pupuk anorganik/kimia yang setiap tahun semakin besar konsumsinya. Akibatnya, lahan sawah di Indonesia semakin beracun, produktifitas tdk naik, rata – rata hanya 4-5 ton per ha. Petani tdk bisa sejahtera. Program pemulihan kesuburan lahan via pupuk organik / non kimia dipastikan akan mengurangi pangsa pasar pupuk anorgonik secara signifikan.

Jika itu terjadi, mafia pupuk yang sudah nikmati keuntungan luar biasa besar, termasuk subsidi Rp. 17 -19 triliun per tahun akan merugi. Padahal penggunaan pupuk organik dan biodekomposer secara kontiniu akan mampu pulihkan kesuburan lahan sawah, tingkatkan produksi memperkuat daya tahan hama, mengurangi produksi karbon (CO2) dan yang pasti mengurangi pemakaian pupuk kimia/anorganik.

Penggunaan pupuk organik & biodekomposer ini menjadi ancaman sangat serius bagi kelangsungan bisnis pupuk kimia/anorganik tadi. Segala cara dilakukan oleh para produsen pupuk kimia tadi. Termasuk menyuap dan lobi sampai ke jantung kekuasaan : istana/cikeas. Kecuali menyuap Mentan Suswono dan pimpinan Komisi IV DPR, Mafia Pupuk ini lobi Presiden melalui Soetarto & Jusuf (stafsus SBY bidang pangan). Jangan bermimpi RI bisa swasembada pangan apalagi surplus 10 juta ton beras pada tahun ini.

IRencana Menteri BUMN. Dahlan Iskan yang mau dukung target surplus 10 juta ton beras juga percuma, sia – sia, banyakan ngibul dan buang – buang uang Rp. 9 Triliun. Program pembukaan 100.000 hektare lahan sawah baru oleh dahlan iskan hanya akan jadi sarang korupsi baru. Bancakan baru. Lihat saja, dari target 100,000 Ha lahan sawah baru yang dicanangkannya baru 3.000 hektare yang tersedia dan setelah itu hingga kini….MANDEK !!



Sementara itu staf khusus tak resmi Dahlan Iskan yang juga masih keponakannya Amal Alghazali pesta pora menguasai proyek -proyek benih, pupuk, sarana dan prasaran pertanian di BUMN – BUMN berkat jasa kotor pamannya mentri super ngaspo Dahlan Iskan. Kesuksesan sekretaris departemen pertanian DPP Partai Demokrat berkorupsi ria dipertujuannya dengan aksi borong Ferari Tuxcuci bersama – sama sang paman.



Presiden SBY memang sangat lebay dan lemah dalam penegakan hukum. Tidak berkutik melawan para mafia di semua sektor kehidupan Indonesia. Tanpa pemberantasan MAFIA PUPUK RI, jangan harapkan RI mampu kembali swasembada pangan apalagi surplus beras 10 juta ton. MIMPI !.

Tanpa memecat memecat menteri pertahana , Dirjen PSP, Irjen Kementan yang sudah disuap puluhan miliar rupiah oleh para pengusaha Pupuk, jangan harap RI bisa surplus beras.

informasi diterima, suap puluhan miliar rupiah dari produsen pupuk kimia kepada Mentan Suswono dan jajarannya itu ada rekaman transaksi suapnya. Tanpa diketahuinya, suap untuk Mentan & para pejabat tinggi Kementan tsb ternyata direkam oleh mikro kamera tersembunyi oleh para mafia pupuk.

Kini Mentan dan para pejabat tinggi Kementan itu tersandera, dipaksa ikuti kemauan para produsen pupuk kimia. Apalagi Pimpinan Komisi IV DPR. Bukan anti suap, tetapi malah paksa minta suap. Ketua Komisi IV DPR, Romy Romahurmuzzy malah minta suap 10% dari para pengusaha.

Pada proyek pengadaan benih terakhir senilai Rp. 200 miliar, Ketua Komisi IV Romy dan wakilnya Herman Khaerun memaksa minta suap 10% atau sebesar Rp. 20 miliar dari para pengusaha. Juga tak ada ketinggalan, bos besar mafia anggaran paling top DPR Tamsil Linrung yang juga elit PKS, penguasa proyek di Kementan, rajin kutip suap, dikasih atau memaksa kepada para pengusaha.

Mafia Pupuk ini parasit negara. Menghancurkan ketahanan & kedaulatan pangan RI. APBN habis, tetapi hasil nol besar. Akibatnya RI terpaksa Impor pangan besar-besaran. Itu artinya proyek lagi dan dikorupsi lagi. Kali ini giliran Perum BULOG Cs yang bermain dan pesta pora.

Ampuuun deh ! Tobaaat !!

http://kabarnet.in/2014/05/06/sepak-terjang-mafia-pupuk-pangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar