Minggu, 11 Mei 2014

Rencana Impor Beras, Kinerja Bulog Dipertanyakan

Minggu, 11 Mei 2014

KBRN, Jakarta : Rencana impor beras lagi oleh Pemerintah, apabila pengadaan beras Perum Bulog tak memenuhi target stok akhir tahun beras nasional 2 juta ton, dikritik petani Indonesia.  Melalui Gabungan Asosiasi Petani Indonesia (GAPI), Perum Bulog dinilai tidak cinta petani lokal.

Sekjen Gabungan Asosiasi Petani Indonesia (Gapi) Achmad Yakub mengatakan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan RI harus mengevaluasi kinerja Bulog karena tidak mampu menyerap beras petani padahal pemerintah mengatakan bahwa Indonesia surplus beras.

“Kalau setiap tahun informasi  kekurangan stok beras 2 juta ton maka Bulog tidak bekerja secara maksimal. Kita minta Mentan dan Mendag untuk evaluasi kinerja Bulog,” kata Achmad Yakub, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Minggu (11/5/2014).  

Pada dasarnya hasil produksi petani lokal selama ini bagus kendati ditengah berkurangnya subsidi dari pemerintah, dan juga ancaman cuaca ekstrem. Produksi gabah kering giling per tahun mencapai 65 juta ton atau setara dengan 35-36 juta ton beras.  

“Sejak Indonesia merdeka, produksi kita mengingkat. Panen pada Mei ini bagus. Produksi bagus di tengah tanpa ada  insentif dari pemerintah.  Harga beras nasional sekarang lumayan bagus. Beras premium per liter Rp 8.500-Rp 9 ribu per Kg”. ungkapnya.

Diakui pada pelaksanaan pemilu, pemerintah selalu memastikan persediaan beras mencukupi sehingga tidak terjadi gejolak sosial dan politik namun ia tidak setuju jika harus impor beras. Ia mendorong agar Bulog meningkatkan kinerja dengan bekerjasama dengan serikat petani.

“Kita tidak mau dikorbankan untuk kepentingan pemilu. Kalau cara impor saya tidak setuju. Saya minta Bulog didorong untuk menyerap beras milik petani,” tegasnya. (Sgd/Yus)

http://www.rri.co.id/post/berita/78859.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar