Selasa, 11 Februari 2014
INDRAMAYU, (PRLM).- Sejumlah warga di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu mengeluhkan beras untuk rakyat miskin yang mereka terima lantaran kualitasnya buruk. Raskin berwarna kekuning-kuningan, berkutu, dan berbau apek.
Salah seorang warga Desa Puntang, Kartiah (66) mengungkapkan, raskin yang diterimanya seperti dedak atau pakan ternak. Menurut dia, beras dengan kondisi seperti itu sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi.
“Namun, karena berasnya tidak ada lagi, ya terpaksa kami makan saja. Sebab, kalau mau beli di pasar kan sekarang harganya mahal,” ujarnya di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Selasa (11/2/2014).
Untuk meminimalisasi rasa hambar, Kartiah terpaksa memasak raskin dengan cara mengoplosnya dengan beras yang ia beli di pasar. Dengan demikian, ia bisa menghemat pasokan beras untuk dikonsumsi keluarganya yang terdiri atas lima jiwa itu.
Warga lainnya, ROhyati (40) juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, raskin dengan kualitas seperti itu sudah biasa diterimanya setiap bulan. “Hanya sekali-kali saja kualitasnya bagus. Tapi, sering kali ya jelek,” ucapnya.
Rohyati mengaku terpaksa mengonsumsi raskin lantaran harga beras di pasaran kini sudah merangkak naik. Dia berharap agar pada bulan-bulan berikutnya raskin yang didistribusikan ke desanya memiliki kualitas yang lebih baik.
Wakil Kepala Bulog Subdivre Kabupaten Indramayu, Heri Sulistio mengaku langsung menurunkan petugasnya ke lapangan untuk memastikan kondisi tersebut.
“Memang ada dua karung raskin yang kualitasnya kurang baik. Namun, sisanya tidak ada masalah, yang berarti bahwa raskin yang didistribusikan ke desa itu sudah bisa diterima,” ujarnya seraya menambahkan pihaknya langsung mengatasi kondisi itu di lapangan.
Heri mengungkapkan, kualitas raskin memang tidak bisa disamakan dengan kualitas beras premium yang dijual di pasaran. Namun, menurut dia, Bulog selalu melakukan perawatan rutin di gudang-gudang penyimpanan raskin.
Sebelum pendistribusian, lanjut Heri, pemerintah desa juga bisa memeriksa kualitas raskin. Jika ada keluhan, Bulog siap mengganti raskin dengan kualitas yang lebih baik.
Sementara itu, distribusi raskin di Indramayu untuk bulan Januari saat ini sudah mencapai 90 persen. Jumlah penerima raskin tahun ini masih sama dengan tahun lalu, yaitu 174.002 rumah tangga sasaran.
“Sementara untuk pengadaan beras, kami targetkan tahun ini 97.500 ton dan diperkirakan beras mulai masuk pada Mei nanti,” ujarnya. (A-192/A-89)***
http://m.pikiran-rakyat.com/node/269632
Kepada Yth Bapak Kepala Penyidik KPK
BalasHapusBerikut dugaan modus korupsi di Perum Bulog.
Pertama:
Pelanggaran PD-11 Thn 2011 (Peraturan Direksi) ttg pelaksanaan Movenas oleh Direktur PP, menunjuk movenas kepada pengusaha Indarto melalui anak perusahaan Ujasang di atas 2000 ton yg seharusnya dilelang. Karena kalau dilelang selisih HPS dan harga lelang 100-150 rb rupiah/ton.
Link:
https://plus.google.com/photos/109414570950189276042/albums/5974236667146345345
Kedua:
Pengusaha Indarto memfaatkan kenaikan tarip movenas dengan jumbo bags yang 20 persen lebih tinggi dari pelaksanaan tanpa jumbo bags namun pelaksanaan tanpa jumbo bags.
Link:
https://plus.google.com/photos/109414570950189276042/albums/5966473806419159089
Ketiga:
Berikut dugaan hasil korupsi berupa rumah di kediri fariedh (Direktur PP) hasil dari penyelewengan movenas tanpa lelang dengan pemakaian tarip jumbo bags tersebut.
Alamat Fariedh:
Jalan Raden Patah no: 36 dan 38
Dukuh Klodran
Desa Sidomulyo
Kecamatan Semen
Kabupaten Kediri
Link:
https://plus.google.com/photos/109414570950189276042/albums/5966453487622667425
Alamat Indarto Wijaya:
PT. Surya Buana Sentosa
Jalan Perak Timur 220
Surabaya
HP : 081-133-0893
Demikian informasi ini dapat membantu penyidikan lebih lanjut. Jumlah movenas per tahun di Perum Bulog mencapai 1 juta ton sehingga jumlah yang diselewengkan sangat besar. Terimakasih.