Selasa, 18 Februari 2014

Bulog Maluku Ragu Beli Beras Dari Petani di Pulau Buru

Senin, 17 Februari 2014

AMBON Tribun-Maluku.Com-  Badan Urusan Logistik (Bulog)  Divre Maluku tidak bisa membeli  beras dari hasil padi gabah kering milik petani sawah di Pulau Buru, karena harga  yang diminta petani mahal  yaitu 8000 rupiah perkologram jika dibandingkan dengan harga  yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu perkilogram 6500 rupiah.

Selain itu kadar air dari beras milik petani di Pulau Buru masih tinggi sehingga jika disimpan di gudang  tertalu lama beras tersebut bisa rusak.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun-Maluku.Com di Kantor Gubernur Maluku  Senin (17/2) menyebutkan,  karena pihak Bulog Divre Maluku tidak bersedia membeli beras, maka Pemerintah Kabupaten  Buru menyurati Pemerintah Provinsi Maluku untuk memfasilitasi hal ini.

Disabutkan,  saat ini produksi padi di Pulau Buru meningkat, apalagi sesuai rencana akan dilakukan panen raya juga pada bulan Maret 2014 nanti.

Selain itu beras impor selalu didatangkan dari Ambon ke Namlea oleh para pengusaha, sehingga mempengaruhi beras hasil panen petani tidak bisa terjual dengan baik.

Para petani di Pulau Buru menaikkan  harga beras perkilogram 8000 rupiah,  karena biaya produksinya sudah naik disamping pengaruh dari aktivitas masyarakat di gunung botak melalui tambang rakyat (tambang emas).(02TM)

http://www.tribun-maluku.com/2014/02/bulog-maluku-ragu-beli-beras-dari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar