PINRANG, AJPNews -- Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pinrang, Andi Pabeseangi berharap, beras keluarga miskin (raskin) yang akan disalurkan Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat di 2014 ini lebih berkualitas ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, kata Pabeseangi, sejumlah pengelola raskin di luar Kabupaten Pinrang terjerat persoalan hukum gara-gara raskin yang didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) mengalami sejumlah permasalahan.
"Para pengelola raskin diharap agar berhati-hati dan senantiasa bertindak sesuai ketentuan, karena sudah terbukti beberapa pengelola raskin terjerat masalah hukum," ujar Pabeseangi dalam Sosialisasi Program Raskin 2014 di Gudang Bulog Bulu Pinrang, Senin (3/2).
Dia mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk memberikan informasi yang lengkap dan benar kepada seluruh pihak terkait secara berjenjang dalam meningkatkan efektifitas pelaksanaan program raskin yang tepat sasaran.
Sementara, Kepala Sub Divisi Regional (Divre) Bulog Wilayah III Parepare, Yosef Wijaya menjelaskan, sebanyak 80 persen dari 120 ribu ton kontribusi beras di Bulog Parepare berasal dari Kabupaten Pinrang. "Untuk stok nasional, pengeluaran raskin cukup lancar dan pengelola raskin di Pinrang dinilai cukup baik. Bulog hanya terkendala penyaluran karena medan lokasi desa terpencil. Tapi semuanya dapat diatasi atas bantuan aparat lurah dan desa setempat," bebernya kemarin.
Yosef yang didampingi Kepala Gudang Bulog Bulu, Edel Fridis juga melakukan uji tanak raskin disaksikan para lurah dan kepala desa yang sempat hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Pinrang, H Muhammad Nur selaku Panitia Sosialisasi mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman mengenai prosedur penyaluran program raskin sampai
ke titik distribusi.
''Sosialisasi ini diikuti sekitar tiga ratusan peserta dari semua pemangku kepentingan mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai kelurahan dan desa. (jun/pan)
http://ajatapparengnews.com/index.php/serumpun/7192-bulog-dituntut-tingkatkan-kualitas-raskin
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSandi: NKRI HARGA MATI
BalasHapusKepada Yth Bapak Kepala Penyidik KPK
Berikut dugaan modus korupsi di Perum Bulog.
Pertama:
Pelanggaran PD-11 Thn 2011 (Peraturan Direksi) ttg pelaksanaan Movenas oleh Direktur PP, menunjuk movenas kepada pengusaha Indarto melalui anak perusahaan Ujasang di atas 2000 ton yg seharusnya dilelang. Karena kalau dilelang selisih HPS dan harga lelang 100-150 rb rupiah/ton.
Link:
https://plus.google.com/photos/109414570950189276042/albums/5974236667146345345
Kedua:
Pengusaha Indarto memfaatkan kenaikan tarip movenas dengan jumbo bags yang 20 persen lebih tinggi dari pelaksanaan tanpa jumbo bags namun pelaksanaan tanpa jumbo bags.
Link:
https://plus.google.com/photos/109414570950189276042/albums/5966473806419159089
Ketiga:
Berikut dugaan hasil korupsi berupa rumah di kediri fariedh (Direktur PP) hasil dari penyelewengan movenas tanpa lelang dengan pemakaian tarip jumbo bags tersebut.
Alamat Fariedh:
Jalan Raden Patah no: 36 dan 38
Dukuh Klodran
Desa Sidomulyo
Kecamatan Semen
Kabupaten Kediri
Link:
https://plus.google.com/photos/109414570950189276042/albums/5966453487622667425
Alamat Indarto Wijaya:
PT. Surya Buana Sentosa
Jalan Perak Timur 220
Surabaya
HP : 081-133-0893
Demikian informasi ini dapat membantu penyidikan lebih lanjut. Jumlah movenas per tahun di Perum Bulog mencapai 1 juta ton sehingga jumlah yang diselewengkan sangat besar. Terimakasih.